MEDAN, Jumat, 14 November 2025, 11.45 WIB — Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Medan merilis daftar harga tertinggi, terendah, dan rata-rata kebutuhan pokok di pasar tradisional melalui sistem SIMPANG hari ini, Jumat (14/11/2025). Sejumlah komoditas kunci seperti beras, cabai, daging ayam, dan daging sapi tercatat relatif stabil dengan pergerakan terbatas dibanding pekan lalu.
Berdasarkan data SIMPANG, rata-rata harga beras di Medan berada di kisaran Rp 16.500 per kilogram, dengan rentang Rp 15.000–Rp 18.000 per kg. Cabai merah tercatat dengan harga rata-rata sekitar Rp 55.000 per kg (terendah Rp 46.000, tertinggi Rp 64.000), sementara cabai rawit rata-rata Rp 31.000 per kg (terendah Rp 22.000, tertinggi Rp 40.000). Daging ayam ras dijual rata-rata Rp 34.000 per kg dan daging sapi sekitar Rp 130.000 per kg.
Komoditas lain yang ikut dipantau antara lain bawang merah dengan rata-rata Rp 30.000 per kg, bawang putih Rp 32.000 per kg, gula pasir Rp 16.500 per kg, minyak goreng curah kuning Rp 17.000 per kg, serta telur ayam ras sekitar Rp 27.750 per kg. Angka ini mengindikasikan pasokan masih relatif terjaga menjelang akhir pekan, sejalan dengan tren nasional yang mencatat penurunan tipis harga beberapa komoditas seperti daging sapi dan minyak goreng.
Kepala DKP3 Kota Medan (konteks dari pemberitaan harga pangan lokal) menegaskan pihaknya terus memantau pergerakan harga harian dan stok pasokan. “SIMPANG kami perbarui setiap hari kerja dari laporan pasar di seluruh kecamatan. Jika ada komoditas yang naik tajam, kami berkoordinasi dengan distributor dan instansi terkait untuk memastikan pasokan lancar sehingga harga tidak melonjak di tingkat konsumen,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip media lokal.
Bagi rumah tangga dan pelaku usaha kuliner di Medan, informasi ini bisa menjadi acuan menyusun belanja harian. Dengan harga beras dan daging ayam yang relatif stabil, warung makan dan pedagang kaki lima mendapat sedikit ruang menjaga harga jual. Namun, cabai merah dan bawang merah tetap perlu diwaspadai karena historisnya sensitif terhadap cuaca dan distribusi, terutama ketika sejumlah wilayah sentra produksi di Sumatra mengalami hujan lebat berkepanjangan.
DKP3 mengimbau warga memanfaatkan informasi harga resmi sebelum berbelanja dan tidak ragu melapor jika menemukan harga jauh di atas kisaran rata-rata tanpa penjelasan stok. Pemerintah kota juga membuka ruang koordinasi dengan komunitas pasar, pelaku UMKM, dan perbankan untuk mengantisipasi gejolak harga menjelang periode libur panjang akhir tahun. Warga disarankan membeli secukupnya, menghindari aksi panic buying, dan memprioritaskan komoditas lokal yang pasokannya lebih terjaga.







