[PALEMBANG, Sumatera Selatan], Sabtu, 8 November 2025, 16.10 WIB — Stasiun Kertapati Palembang resmi berusia 110 tahun per 1 November 2025. PT KAI Divre III mencatat 423.984 penumpang dilayani sepanjang 1 Januari–1 November 2025, menjadikannya stasiun dengan volume penumpang tertinggi di wilayah Divre III. Momentum usia seabad lebih ini dibarengi agenda peningkatan layanan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Manajemen KAI menyebut Kertapati sebagai simpul mobilitas utama Sumatera Selatan. Total pengguna jasa kereta api di wilayah Divre III hingga 1 November mencapai 907.125 penumpang. Kertapati berada di atas stasiun lain seperti Payakumbung, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebing Tinggi, Kota Padang, dan Lubuklinggau. Secara historis, stasiun kelas besar tipe A ini dibangun oleh Zuid-Sumatra Staatsspoorwegen (ZSS) dan terletak pada ketinggian sekitar +2 mdpl.
Aida Suryanti, Manajer Humas KAI Divre III Palembang, menegaskan komitmen pelayanan. “Selama lebih dari satu abad, Stasiun Kertapati hadir melayani masyarakat dengan moda yang aman, nyaman, dan tepat waktu. Capaian 423.984 penumpang hingga 1 November 2025 menjadi dorongan untuk terus memperbaiki fasilitas dan keselamatan,” ujarnya.
Bagi warga Palembang dan sekitarnya, peningkatan layanan di Kertapati penting untuk memperlancar arus komuter, perjalanan antarkota, dan distribusi barang. Pelaku UMKM kuliner dan kerajinan yang mengandalkan pergerakan wisatawan diproyeksikan turut mendapat efek ganda dari kelancaran konektivitas kereta.
Dalam catatan sejarah, Kertapati menjadi terminal utama jaringan rel di Sumsel dan bagian dari jalur Prabumulih–Kertapati. Lonjakan mobilitas pada 2023–2025 pascapandemi membuat perbaikan fasilitas (area tunggu, ramp check sarana-prasarana, dan penguatan keselamatan) kian relevan untuk menjaga reliabilitas layanan dan keselamatan perjalanan.
Langkah lanjut, KAI Divre III bersama DJKA/BTP Palembang mengintensifkan ramp check jelang Nataru, memetakan kebutuhan penambahan petugas layanan, pengaturan pola operasi KA, serta pembenahan fasilitas stasiun. Warga diimbau membeli tiket resmi, mematuhi aturan keamanan di perlintasan sebidang, dan datang lebih awal saat puncak arus.







