GEMASUMATRA.COM – Sumatera Selatan dikenal sebagai salah satu lumbung pangan nasional dengan kontribusi produksi padi yang cukup besar setiap tahunnya. Namun, upaya pemerintah daerah untuk terus memacu produktivitas padi masih menghadapi hambatan serius, terutama dalam peningkatan indeks pertanaman.
Indeks pertanaman atau jumlah kali penanaman dalam setahun masih relatif rendah di sejumlah wilayah. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi irigasi, ketersediaan benih unggul, hingga faktor cuaca yang tidak menentu. Akibatnya, meskipun Sumsel kerap mencatat surplus beras, potensi produksi sebenarnya belum termanfaatkan secara maksimal.
Kepala Dinas Pertanian Sumatera Selatan menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya mendorong petani agar memanfaatkan teknologi pertanian modern dan pola tanam yang lebih efektif. Program bantuan benih, pupuk, dan alat mesin pertanian juga telah digulirkan agar produktivitas meningkat. “Kalau petani bisa menanam lebih dari sekali dalam setahun, produksi padi kita bisa naik signifikan,” katanya.
Di lapangan, petani mengaku terkendala sistem pengairan. Irigasi yang belum merata menyebabkan sebagian sawah hanya bisa ditanami sekali dalam setahun. Sementara itu, perubahan iklim dengan musim hujan dan kemarau yang sulit diprediksi turut menyulitkan pola tanam. Beberapa petani juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan benih unggul yang sesuai dengan kondisi lahan mereka.
Pemerintah pusat turut memberikan perhatian terhadap persoalan ini. Melalui program ketahanan pangan, Kementerian Pertanian mendorong daerah untuk meningkatkan indeks pertanaman dengan memperbaiki infrastruktur irigasi, menambah stok benih unggul, serta melatih petani menggunakan sistem pertanian berkelanjutan.
Ekonom pertanian menilai peningkatan indeks pertanaman di Sumatera Selatan akan berdampak besar terhadap stabilitas harga beras nasional. Dengan suplai yang lebih terjaga, fluktuasi harga dapat ditekan, sekaligus memperkuat posisi Sumsel sebagai penyangga pangan nasional.
Masyarakat berharap langkah konkret segera diwujudkan, baik melalui pembangunan irigasi baru maupun penyediaan sarana produksi pertanian yang lebih mudah diakses. Dengan begitu, petani tidak hanya bisa meningkatkan produktivitas, tetapi juga pendapatan keluarga mereka.
Tantangan peningkatan indeks pertanaman di Sumatera Selatan menunjukkan bahwa ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada luas lahan, tetapi juga pada pemanfaatan teknologi, dukungan infrastruktur, dan keberlanjutan pola tanam. Dengan kerja sama antara pemerintah, petani, dan berbagai pihak terkait, Sumsel diyakini mampu meningkatkan kapasitas produksi padi dan memperkuat posisinya sebagai lumbung beras nasional.







