Jakarta, 17 Juli 2025 — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025, didorong oleh sentimen positif dari penguatan bursa global serta optimisme pasar terhadap kebijakan moneter Bank Indonesia yang menurunkan BI Rate menjadi 5,25%.
Analis dari BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menyebut bahwa IHSG berpotensi menguji level resistance di 7.200, dengan pergerakan teknikal yang masih menunjukkan tren naik. “Jika berhasil breakout resistance, IHSG bisa mengarah ke target selanjutnya di 7.250,” ujarnya seperti dikutip dari Liputan6.com.
Secara teknikal, indikator RSI dan MACD menunjukkan momentum positif meski mulai mendekati area overbought. Di sisi lain, volume transaksi cenderung meningkat, menunjukkan adanya minat beli yang cukup kuat dari investor, khususnya pada saham-saham sektor keuangan dan konsumer.
Namun demikian, beberapa analis juga mengingatkan potensi aksi ambil untung (profit taking) jika indeks gagal menembus batas atas. “Investor perlu berhati-hati. Jika IHSG tertahan di bawah 7.200, bisa terjadi koreksi teknikal jangka pendek,” ujar Tasrul Tanar dari Mirae Asset Sekuritas.
Sejumlah saham yang direkomendasikan untuk diperhatikan hari ini antara lain:
- BBRI dan BMRI (sektor perbankan) karena prospek penurunan suku bunga
- TLKM (teknologi komunikasi) karena aksi korporasi yang positif
- UNVR dan ICBP (barang konsumer) yang stabil dalam sentimen pemulihan daya beli
Sementara itu, penguatan rupiah dan turunnya inflasi juga menjadi faktor eksternal yang mendukung pergerakan indeks. Pelaku pasar juga menantikan rilis data ekonomi Tiongkok dan perkembangan suku bunga The Fed, yang bisa mempengaruhi arah pasar ke depan.
Untuk hari ini, IHSG diperkirakan bergerak dalam kisaran:
- Support: 7.100 – 7.150
- Resistance: 7.200 – 7.250
Analis menyarankan investor untuk tetap selektif memilih saham, memperhatikan sentimen jangka pendek, dan menetapkan batas risiko secara disiplin agar tidak terjebak pada volatilitas.







