Gaya Hidup, Gema Sumatra – Anggota girl group NewJeans, Hanni, menangis saat memberikan kesaksian di Majelis Nasional Korea Selatan.
Dia membahas pengalaman pahitnya terkait perundungan yang dia dan anggota grup lainnya alami dalam industri K-Pop.
Kesaksian ini merupakan bagian dari audit nasional yang bertujuan untuk menangani masalah pelecehan di tempat kerja, khususnya dalam dunia hiburan.
Meskipun Hanni merasa takut untuk berbicara, dia merasa penting untuk hadir demi kebaikan dirinya dan rekan-rekannya di NewJeans.
Dalam pernyataannya, Hanni menegaskan, “Saya melakukan ini untuk diri saya sendiri dan para anggota NewJeans.”
Dia ingin memperjuangkan hak-hak para korban lainnya yang mungkin mengalami perundungan yang sama.
Hanni menyampaikan bahwa pengalaman ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua orang di industri ini, dan dia berharap kesaksiannya bisa membantu membawa perubahan positif.
Kehadiran Hanni dalam audit ini mendapatkan perhatian besar dari penggemar dan media.
Banyak yang mendukung keberaniannya untuk berbicara tentang masalah sensitif yang sering kali di abaikan.
Hanni tidak sendirian, dia di ikuti oleh beberapa anggota lainnya yang juga mengungkapkan pengalaman serupa.
Mereka menyoroti bahwa perundungan di industri hiburan sering kali di anggap normal, sehingga menyulitkan para korban untuk bersuara.
Ketegangan ini bermula pada September 2024, ketika NewJeans merilis video di YouTube yang mengungkapkan pengalaman buruk mereka di bawah manajemen HYBE Labels.
Dalam video tersebut, Hanni dan teman-temannya mengungkapkan bahwa mereka mengalami pengucilan dan bullying dari salah satu manajer.
Video tersebut segera menarik perhatian publik dan menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan penggemar K-Pop.
Namun, video itu dihapus tak lama setelah di unggah, menambah kontroversi yang sudah ada.
Belakangan, ibu dari beberapa anggota NewJeans juga melayangkan kritik terhadap manajemen HYBE, mempertanyakan integritas proses penyelidikan yang berlangsung.
Mereka mencurigai adanya penghapusan bukti-bukti yang bisa mendukung tuduhan perundungan.
Dukungan dari keluarga ini menunjukkan betapa seriusnya situasi yang di hadapi oleh Hanni dan anggota grup lainnya.
Dalam sidang yang berlangsung pada 15 Oktober 2024, Hanni berbicara dengan penuh emosi, dan banyak yang merasa terharu mendengar kesaksiannya.
Dia menekankan bahwa penting untuk menanggapi perundungan dan kekerasan di tempat kerja agar situasi serupa tidak terulang di masa depan.
Dengan keberanian dan keteguhannya, Hanni berharap bisa memberikan suara bagi mereka yang tidak berani berbicara.
Keberaniannya dalam berbagi pengalaman di harapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang isu-isu serius di industri K-Pop.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News
