Kenali Stroke di Indonesia Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Mengenal Stroke Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Ket foto: Penyakit Stroke (Sumber Foto: Pinterest/dionnedeane)
Ket foto: Penyakit Stroke (Sumber Foto: Pinterest/dionnedeane)

Kesehatan, Gema Sumatra – Stroke adalah salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia. Menurut data, stroke menjadi penyebab kematian tertinggi dengan angka 193,9 per 100.000 orang per tahun.

Kondisi ini terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.

Stroke dapat menyebabkan gangguan permanen pada tubuh dan kemampuan fungsional, yang menjadikannya kondisi medis yang memerlukan perhatian serius.

Memahami penyebab, gejala, dan penanganan stroke sangat penting untuk pencegahan dan respons yang tepat.

Jenis-Jenis Stroke

Secara umum, stroke dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah yang menghalangi aliran darah ke otak.

Penyumbatan ini sering disebabkan oleh gumpalan darah atau penumpukan plak lemak di arteri, yang dapat mengurangi pasokan oksigen ke otak.

Di sisi lain, stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, mengakibatkan perdarahan yang merusak jaringan otak di sekitarnya.

Penyebab stroke hemoragik ini umumnya berkaitan dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol atau kelainan pembuluh darah di otak.

Penyebab Stroke

Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah faktor risiko utama, karena kondisi ini dapat merusak dinding pembuluh darah, menyebabkan pengentalan dan penumpukan plak.

Lihat Juga:  Tekanan Darah Tinggi, Waspadai dan Cegah untuk Hidup Sehat

Di samping itu, diabetes juga berperan penting dalam peningkatan risiko stroke, karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah seiring waktu, meningkatkan kemungkinan stroke iskemik.

Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan penumpukan plak lemak di arteri, yang akhirnya menghambat aliran darah ke otak.

Selain itu, merokok juga meningkatkan risiko stroke karena nikotin dan zat kimia dalam rokok dapat merusak dinding pembuluh darah, mempercepat proses pengerasan arteri, dan memicu pembekuan darah.

Obesitas, yang sering kali terkait dengan gaya hidup tidak sehat, dapat meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan diabetes, semua faktor yang berkontribusi pada tingginya risiko stroke.

Dengan kata lain, kebiasaan hidup yang tidak sehat, termasuk pola makan buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol berlebihan, dapat memperbesar peluang seseorang terkena stroke.

Gejala Stroke

Gejala stroke muncul secara tiba-tiba dan dapat bervariasi tergantung pada bagian otak yang terpengaruh. Salah satu gejala utama adalah kelemahan atau kelumpuhan, terutama pada satu sisi tubuh, yang dapat mencakup wajah, lengan, atau kaki.

Lihat Juga:  ISPA pada Anak dan Dewasa, Apa yang Harus Anda Ketahui?

Penderita stroke juga sering mengalami kesulitan berbicara atau memahami percakapan, yang merupakan salah satu tanda peringatan penting.

Gejala lainnya termasuk kebingungan mendadak atau disorientasi, yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berbicara atau memahami instruksi sederhana.

Masalah penglihatan juga umum terjadi pada penderita stroke, di mana seseorang mungkin mengalami kehilangan penglihatan atau penglihatan kabur pada salah satu atau kedua mata.

Beberapa pasien juga melaporkan sakit kepala hebat yang muncul secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas, sering disertai dengan mual atau muntah. Selain itu, kesulitan dalam berjalan dan kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh juga merupakan gejala yang sering dialami oleh mereka yang mengalami stroke.

Penanganan Stroke

Penanganan stroke harus segera dilakukan untuk mengurangi kerusakan otak. Waktu sangat krusial dalam mengobati stroke, karena semakin cepat penderita menerima perawatan, semakin besar kemungkinan pemulihan yang berhasil. Pengobatan stroke bergantung pada jenis stroke yang di alami oleh pasien.

Untuk stroke iskemik, penanganan utama adalah untuk mengembalikan aliran darah ke otak. Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian obat trombolitik, yang berfungsi untuk menghancurkan gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah.

Dalam beberapa kasus, prosedur medis lainnya, seperti trombektomi atau pengangkatan gumpalan darah secara langsung, juga dapat dilakukan. Sementara itu, pada stroke hemoragik, perawatan lebih fokus pada mengurangi perdarahan dan tekanan di otak.

Lihat Juga:  Diare Mengancam Kesehatan? Ini Penyebab dan Solusinya!

Tindakan bedah mungkin diperlukan untuk memperbaiki pembuluh darah yang pecah dan mencegah perdarahan lebih lanjut.

Pencegahan Stroke

Pencegahan stroke dapat dilakukan dengan mengelola faktor-faktor risiko yang ada. Mengontrol tekanan darah adalah langkah pertama yang penting untuk mencegah stroke, karena hipertensi adalah faktor risiko utama.

Memeriksa tekanan darah secara rutin dan mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan anjuran dokter dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Menjaga pola makan sehat dan aktif secara fisik juga dapat membantu menurunkan risiko stroke.

Selain itu, berhenti merokok dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan adalah langkah-langkah penting dalam pencegahan stroke. Gaya hidup sehat yang meliputi olahraga teratur, mengelola stres, dan menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi risiko stroke.

Untuk penderita diabetes, penting untuk mengontrol kadar gula darah dengan mengikuti pola makan yang sehat dan rutin memeriksakan diri ke dokter.

Selain itu, menghindari faktor risiko lain, seperti kolesterol tinggi, dapat memberikan perlindungan lebih terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *