Opini  

Indonesia Pasca Covid-19, UMKM Bangkit Atau Makin Miris?

Hidupnya UMKM ini kembali tidak lain sebab inovasi yang dilakukan

Ket foto: Indonesia Pasca Covid-19: UMKM Sudah Bangkit Atau Makin Miris? (Sumber foto: */Istimewa)
Ket foto: Indonesia Pasca Covid-19: UMKM Sudah Bangkit Atau Makin Miris? (Sumber foto: */Istimewa)

Opini, Gema Sumatra – Virus covid-19 singkatan dari Corona Virus Disease 19, merupakan penyakit pernapasan menular yang disebabkan virus. Virus ini awalnya ditularkan hewan kelelawar di provinsi Wuhan di China. Para penderitanya biasanya mengalami gejala seperti demam, kehilangan penciuman, batuk kering, sakit tenggorokan dan sesak nafas. Artikel ini membahas Indonesia Pasca Covid-19.

Adanya wabah covid di Indonesia ini telah memberikan pengaruh cukup signifikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. fenomena yang terjadi adalah, ia tidak hanya menjangkiti masyarakat Indonesia sejak 2019 sampai 2022. Akan tetapi juga memberikan efek pada kebiasaan sehari-hari seperti rajin mencuci tangan, minum susu steril, dan penggunaan Qris sebagai media transaksi. Hal ini menciptakan kebiasaan baru, yaitu penurunan penggunaan uang fisik dalam transaksi dalam negeri. Situasi covid yang mengharuskan masyarakat untuk tetap berada di rumah juga menyuburkan praktik belanja online dari gawai masing-masing.

Pengaruh yang diberikan oleh wabah penyakit covid-19 di tanah air tidak hanya merambah di budaya keseharian masyarakat saja, tapi sama-sama dapat kita lihat juga tingginya angka kematian yang berakibat dari infeksi virus ini. Angka kematian di Indonesia saat itu mencapai 187.905 jiwa pada Oktober 2021 yang berdasarkan pada laporan pers oleh Satgas Covid-19. Kasus kematian yang ramai terjadi ini merupakan akibat adanya komplikasi paru-paru seperti Pneumonia. 

Lihat Juga:  Prabowo Vs Israel: Komitmen Sang Presiden Terhadap Kemerdekaan Palestina

Satu tahun lebih status Pandemi Covid di Indonesia dicabut, geliat ekonomi yang kini terjadi di masyarakat bukan lagi terikat pada covid 19. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat dikatakan sebagai jantung dalam tatanan perekonomian nasional dan juga daerah. Pada hakikatnya, umkm telah memberikan peluang dalam masyarakat untuk mengais penghasilan guna melepaskan diri dari belenggu kemiskinan.

Pasca pandemi Covid-19 lalu, pelaku usaha dan UMKM mulai secara pelan namun pasti. Meskipun sempat terhalang dalam kewajiban pelunasan pinjaman pada perbankan. Hidupnya UMKM ini kembali tidak lain sebab inovasi yang dilakukan dan adaptasi pemasaran serta branding yang dilakukan di media online. Seperti melakukan penjualan di aplikasi Shopee food, Gojek, Tokopedia, Facebook dan lain sebagainya. Bahkan menurut data yang dikeluarkan oleh website Kemenkeu Lhokseumawe pada 2022 lalu, peningkatan ekonomi digital akan mengalami peningkatan sampai delapan kali lipat dalam periode lima sampai 8 tahun kedepan.

Lihat Juga:  Pemilu dan Pilkada Serentak 2024: Menyoroti Alasan, Urgensi, dan Tantangan

Masih sedikit UMKM yang berhasil bangkit dari pukulan pandemi Covid diantaranya adalah Gande Granola asal Bali. Berangkat dari hal ini, perekonomian masyarakat harus kita dukung dengan cara meramaikan transaksi dalam negeri. Selain itu, dapat juga sokong dengan cara mengurangi pembelian barang impor, meskipun menawarkan harga yang lebih murah, baik itu pakaian, perhiasan bahkan makanan. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *