MEDAN, Sumatera Utara, Selasa, 7 Oktober 2025, WIB — Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat Wakil Presiden RI sejak 20 Oktober 2024 mendampingi Presiden Prabowo Subianto. Di tahun pertama, ia menyorot Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan mendorong pengenalan pelajaran kecerdasan buatan (AI) di sekolah. Agenda lapangan kerap menyasar Sumatra, dari Medan dan Padang hingga Palembang, untuk meninjau layanan pendidikan dan kesehatan pelajar.
Sebagai pejabat negara, Gibran memulai masa tugas setelah dilantik di MPR RI. Pada 2025, ia berulang kali mengecek uji coba dan pelaksanaan MBG di satuan pendidikan, bersamaan dengan kunjungan ke “Sekolah Rakyat” di sejumlah daerah.
Di Sumatra, agenda kunker mencakup peninjauan SRMP 1 Deli Serdang (Sumut), SRMP 4 Padang (Sumbar), dan sekolah di Palembang (Sumsel). Secara terpisah, ia juga menyampaikan rencana memasukkan materi AI ke bangku SD–SMA/SMK mulai tahun ajaran baru, sebagai bagian literasi digital dasar.
Dari sisi angka, Gibran—yang dilantik pada 20 Oktober 2024—menjalankan mandat periode 2024–2029. Program MBG sendiri mulai diuji dan digelar bertahap sejak akhir Oktober 2024 dan awal 2025 di ratusan titik pendidikan.
Pada 2025, kunjungan kerja Sumatra yang terdokumentasi antara lain Deli Serdang (28 Agustus 2025), Padang (30 Juli 2025), serta Palembang (25 September 2025).
Di luar itu, ia beberapa kali meninjau pelaksanaan MBG di sekolah di berbagai provinsi untuk memastikan distribusi berjalan, menu sesuai panduan gizi, dan keterlibatan pemerintah daerah.
Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden RI — ‘Kita ingin membangun kebiasaan baik sejak dini: disiplin, menabung, dan hidup sehat melalui makan bergizi di sekolah.’
Pernyataan tersebut menggambarkan kerangka pikir program: bukan sekadar memberi makan, melainkan membentuk perilaku positif di kalangan pelajar.
Dalam sejumlah peninjauan, Gibran juga menyoroti pentingnya suplai yang tepat waktu serta pelibatan sekolah, puskesmas, dan dinas terkait agar manfaatnya merata.
Bagi warga Sumatra, dampak program terasa di dua sisi. Pertama, akses gizi pelajar: menu bergizi yang terukur diharapkan membantu fokus belajar dan menekan angka stunting dalam jangka panjang.
Kedua, efek ekonomi lokal: pengadaan bahan pangan (telur, ikan, sayur, buah) membuka peluang bagi petani, pekebun, nelayan, dan UMKM katering di kabupaten/kota—asal rantai pasok transparan dan memenuhi standar keamanan pangan.
Untuk memaksimalkan manfaat, pemda disarankan memperkuat pendataan penerima, memastikan dapur sekolah/mitra memenuhi higiene, dan menyiapkan skema audit menu serta umpan balik orang tua.
Secara latar, sebelum menjadi Wapres, Gibran menjabat Wali Kota Surakarta sejak 26 Februari 2021 hingga mengundurkan diri pada Juli 2024. Ia dilantik sebagai wakil presiden pada usia 37 tahun—tercatat sebagai yang termuda—bersamaan dengan transisi pemerintahan ke Kabinet 2024–2029.
Pada periode awal jabatan, selain mengawal MBG, ia kerap hadir dalam agenda pendidikan dan toleransi, serta mendorong kesiapan literasi digital termasuk wacana pelajaran AI di sekolah. Catatan-catatan ini relevan bagi Sumatra yang memiliki sebaran wilayah luas dan kebutuhan layanan publik yang beragam.
Ke depan, agenda kunci adalah kontinuitas layanan. Untuk MBG, pemerintah daerah di Sumatra dapat menyiapkan kontrak pengadaan yang berpihak pada produsen lokal, pengiriman bertahap agar segar, dan dashboard pemantauan harian (jumlah porsi, ketepatan waktu, kejadian khusus).
Untuk literasi digital/AI, dinas pendidikan dapat memulai dari modul pengenalan (etika AI, keamanan data, cara kerja model) dan proyek sederhana di kelas menggunakan perangkat yang tersedia di sekolah; sementara kerja sama dengan kampus/komunitas bisa membantu peningkatan kapasitas guru. Prinsipnya: program nasional, eksekusi lokal yang presisi.







