[MEDAN, Sumatera Utara, Kamis, 25 September 2025, WIB] — Lake Toba Writers Festival (LTWF) 2025 digelar 10–13 September di Medan dan Samosir dengan tema “Lingkungan dan Identitas”. Agenda memadukan sesi sastra, Opera Batak, dan kegiatan berkelanjutan yang menekankan pengurangan sampah plastik.
Rangkaian hari pertama berlangsung di Fakultas Ilmu Budaya USU, dilanjutkan dua hari di Samosir. Topik yang dibahas mencakup literatur tiga bahasa (Indonesia, Inggris, Batak), konservasi Danau Toba, hingga dukungan UMKM lokal lewat penjualan buku dan kerajinan.
Amol Titus, CEO Indonesia Wise sekaligus penggagas LTWF: “Danau Toba kini juga ‘sakit’; kita semua harus bertanggung jawab merawatnya.”
Bagi warga, festival menghadirkan dampak ekonomi kreatif: perputaran buku, panggung seni, dan peluang jualan bagi pelaku UMKM di kawasan Danau Toba. Kegiatan juga mendorong pariwisata berkelanjutan yang menguntungkan pelaku homestay dan transportasi lokal.
Sejak 2023, LTWF konsisten mengangkat bahasa Batak dan Opera Batak—serta praktik hijau seperti meminimalkan plastik. Penyelenggara menegaskan peran festival dalam promosi Danau Toba sebagai destinasi super prioritas dan geopark global.
Ke depan, panitia mengisyaratkan pelibatan lebih banyak sekolah serta program donasi buku tiap tahun. Warga dan komunitas kreatif didorong terus terlibat agar praktik hijau bertahan di luar hari festival.







