Aceh, Gema Sumatra – Program Muslimpreneur BSI Aceh 2024 resmi di buka oleh Nana Suryana pada pukul 9.30, di awali dengan pembacaan ayat suci Alquran.
Tahun ini, total pendaftar mencapai ribuan, menunjukkan tingginya antusiasme pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Aceh.
Dengan 700 UMKM yang tercatat dalam fase inkubasi, angka ini meningkat dari 573 pendaftar tahun lalu.
Program ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi UMKM untuk berkembang, tetapi juga menciptakan jaringan yang lebih luas di antara para pelaku usaha.
Fase inkubasi berlangsung selama tiga hari, di mana hari ini fokus pada kategori sustainable, besok kategori scale up, dan lusa kategori starter.
Peserta harus menyelesaikan workbook yang akan membantu mereka memahami langkah-langkah penting dalam mengembangkan usaha.
Nana Suryana menekankan bahwa program ini merupakan tahapan kedua dari seluruh rangkaian proses yang di rancang untuk membantu UMKM meningkatkan kapabilitas dan kinerja mereka.
Harapannya, program ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh yang berkelanjutan.
Muslimpreneur BSI 2024 juga menunjukkan komitmen untuk membawa UMKM Aceh ke panggung global.
Dalam minggu ini, satu atau dua UMKM Aceh akan di berangkatkan ke Jeddah untuk mengikuti expo.
Kesempatan ini membuka peluang besar bagi mereka untuk memasarkan produk di pasar internasional dan menjalin kerjasama dengan pelaku usaha di Arab Saudi.
Nana Suryana berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk melangkah ke fase final dan meraih predikat juara.
“BSI akan memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan usaha bapak ibu,” tuturnya.
Program ini tidak hanya fokus pada pelatihan, tetapi juga mencakup bimbingan langsung dari para mentor yang berpengalaman di bidangnya.
Melalui bimbingan tersebut, peserta akan memperoleh wawasan berharga mengenai strategi pemasaran, pengelolaan keuangan, dan inovasi produk.
Dengan pendekatan ini, di harapkan UMKM Aceh dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan siap bersaing di pasar lokal maupun global.
Lebih lanjut, Nana Suryana juga menegaskan pentingnya kolaborasi antar UMKM.
Dengan menjalin kerjasama, para pelaku usaha dapat saling mendukung dan berbagi pengalaman.
Hal ini di harapkan dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM di Aceh.
“Kami dari BSI berkomitmen untuk meningkatkan kapabilitas kinerja UMKM di Aceh agar dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah,” tambahnya.
Dengan semangat dan dedikasi dari semua pihak, program Muslimpreneur BSI Aceh 2024 memiliki potensi untuk menghasilkan UMKM yang tidak hanya berdaya saing lokal, tetapi juga siap bersaing di pasar global.
Ini adalah langkah penting dalam mewujudkan visi Aceh sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif di Indonesia.
Keberhasilan program ini di harapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi UMKM mereka.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.