Madura, Gema Sumatra – Muhammad Asgofur Rega menarik perhatian publik karena nekat mengemudikan mobil pikap berisi puluhan teman sekolahnya.
Aksi bocah SD berusia 11 tahun itu memicu diskusi tentang keselamatan berkendara di bawah umur.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (8/11/2024) di Jalan Raya Desa Batukerbuy, Kecamatan Pasean.
Dalam video yang viral, Asgofur tampak mengemudikan mobil hitam dengan santai, sementara teman-temannya berada di bak belakang tanpa pengaman.
Kasat Lantas Polres Pamekasan, AKP Bagus Wijayanarko, menindak tegas aksi ini dengan menilang mobil yang digunakan Asgofur.
Menurutnya, tindakan ini sangat membahayakan, baik bagi pengemudi maupun pengguna jalan lainnya, terlebih anak tersebut belum memenuhi syarat untuk mengendarai kendaraan bermotor.
“Kami memberikan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya keselamatan dan hukum yang melarang anak di bawah umur mengemudi,” ujar AKP Bagus.
Ia juga mengapresiasi masyarakat yang melaporkan kejadian tersebut, menunjukkan kepedulian terhadap keselamatan umum.
Aksi Asgofur memicu diskusi tentang pentingnya pengawasan orang tua dan edukasi berkendara bagi anak-anak.
Beberapa pakar menyatakan bahwa pengawasan yang lemah dapat berkontribusi pada pelanggaran semacam ini.
Menurut psikolog anak, Dr. Nur Azizah, peran keluarga dalam memberikan pemahaman tentang aturan lalu lintas sangat penting.
“Ketidaktahuan anak sering kali di sebabkan minimnya informasi dari orang tua atau lingkungan,” jelasnya.
Reaksi netizen terhadap video tersebut beragam. Sebagian besar merasa prihatin atas kurangnya kesadaran orang tua dalam memastikan keselamatan anak.
“Ini mencerminkan kurangnya edukasi tentang bahaya berkendara di bawah umur,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Ada juga yang menekankan perlunya tindakan preventif dari aparat agar kasus serupa tidak terulang.
Selain menilang kendaraan, polisi juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
AKP Bagus menambahkan bahwa kegiatan edukasi akan di tingkatkan untuk mencegah pelanggaran serupa.
“Kami berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya keselamatan berkendara, khususnya bagi anak-anak,” tutupnya.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa keselamatan berkendara adalah tanggung jawab bersama, melibatkan keluarga, masyarakat, dan aparat hukum.
Langkah preventif melalui edukasi dan pengawasan ketat dapat meminimalkan risiko kecelakaan yang melibatkan anak di bawah umur.
Perhatian serius terhadap isu ini sangat penting demi menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua pengguna jalan.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News