[BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG], Minggu, 9 November 2025, 18.45 WIB — BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk Provinsi Lampung pada sore hingga malam hari ini terkait potensi hujan sedang–lebat disertai petir dan angin kencang. Warga diminta waspada genangan cepat, pohon tumbang, serta jarak pandang menurun, terutama pada jam sibuk malam.
Dalam pembaruan siang hari, peringatan meliputi Lampung Selatan (antara lain Sidomulyo, Katibung, Palas, Ketapang, Sragi, Candipuro, Way Panji) dan Lampung Timur (Pasir Sakti) dengan potensi meluas ke wilayah sekitar.
Informasi nowcasting ini bersifat jangka sangat pendek (0–6 jam) dan dapat diperbarui sewaktu-waktu mengikuti pergeseran awan konvektif. Sementara prakiraan harian BMKG menyebut siang–sore berpeluang hujan di sebagian besar wilayah Lampung, berlanjut malam di sejumlah titik.
Secara termal dan kelembapan, kondisi udara lembap pada sore–malam menambah peluang terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb) yang memicu petir dan hembusan angin kencang sesaat.
Daerah pesisir Teluk Lampung, lereng Tanggamus–Pesawaran, serta koridor arteri Bandar Lampung–Lampung Selatan patut meningkatkan kewaspadaan, terutama di kawasan dengan drainase terbatas.
“Mohon tunda kegiatan luar ruang saat awan gelap, kilat, atau angin kencang muncul. Pantau update peringatan dini BMKG secara berkala,” ujar Prakirawan BMKG Lampung, menekankan pentingnya memeriksa pembaruan tiap jam pada periode rawan.
Aktivitas komuter dan UMKM berisiko terganggu saat hujan lebat mendadak; jalan licin meningkatkan potensi kecelakaan. Penyeberangan lokal berkemungkinan ditunda sementara bila terjadi angin kencang dan jarak pandang menurun.
Sekolah dan fasilitas umum disarankan mengamankan peralatan listrik serta banner/reklame. Warga sekitar sungai/drainase diminta mengangkat barang dari lantai dasar untuk antisipasi luapan singkat.
Menurut prakiraan harian, pagi umumnya cerah berawan, lalu siang–sore terjadi peningkatan peluang hujan di banyak kabupaten/kota. Pola ini sejalan dengan pemanasan permukaan dan kelembapan lapisan rendah–menengah yang tinggi, sehingga memicu pertumbuhan awan hujan pada sore–malam.







