GEMASUMATRA.COM – Sebuah pabrik pengolahan minyak goreng di kawasan industri Medan, Sumatera Utara, dilanda kebakaran hebat pada Jumat pagi, 25 Juli 2025.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 08.45 WIB dan sontak mengejutkan warga serta para pekerja yang baru memulai aktivitas produksi.
Kobaran api terlihat pertama kali dari salah satu ruang pemrosesan minyak.
Beberapa pekerja yang berada di lokasi menyebut mendengar suara ledakan kecil sebelum api muncul dan dengan cepat menyebar ke bagian lain pabrik.
Material mudah terbakar seperti minyak curah, kemasan plastik, dan kertas karton mempercepat penyebaran api.
Kepulan asap tebal juga menyelimuti area sekitar, hingga terlihat dari radius lebih dari 1 kilometer.
Tim dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Medan mengerahkan sedikitnya 8 unit mobil pemadam, dibantu oleh tim tanggap darurat perusahaan.
Proses pemadaman berlangsung selama lebih dari tiga jam dan cukup sulit dilakukan karena struktur bangunan pabrik yang sempit serta adanya bahan-bahan kimia yang mudah meledak.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Medan, Joko Prasetyo, mengungkapkan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik di ruang produksi.
“Kami masih menunggu hasil penyelidikan tim forensik kebakaran. Tapi dari keterangan sementara, ada indikasi korsleting di salah satu mesin pemrosesan,” jelasnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Namun, empat orang pekerja mengalami luka ringan akibat terkena pecahan kaca dan menghirup asap pekat saat berusaha menyelamatkan diri.
Mereka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat dan kini dalam kondisi stabil.
Kerugian materiil akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp10 miliar, mengingat sebagian besar area produksi, bahan baku, serta produk siap edar hangus terbakar.
Manajemen perusahaan belum memberikan keterangan resmi terkait kerugian dan dampak terhadap distribusi produk mereka ke pasar.
Pihak kepolisian dan Laboratorium Forensik Polda Sumut kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Polisi juga telah memasang garis polisi dan memeriksa sejumlah saksi dari karyawan dan pihak keamanan pabrik.
Kebakaran ini menjadi peringatan bagi industri pengolahan pangan di wilayah Medan untuk memperketat standar keselamatan kerja dan melakukan audit rutin terhadap sistem kelistrikan dan penanganan bahan baku yang mudah terbakar.







