Pilkada, Gema Sumatra – Juru bicara pasangan Bustami Hamzah – Teungku Fadhil Rahmi, Hendra Budian, menegaskan bahwa penerbitan izin tambang oleh Bustami saat menjabat Pj Gubernur Aceh merupakan langkah penting untuk mendukung investasi dan menurunkan angka pengangguran di provinsi tersebut.
Menurutnya, investasi di sektor tambang tidak hanya berkontribusi terhadap pendapatan daerah tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Hendra menyebut PT MIFA Bersaudara sebagai contoh nyata dari kontribusi sektor tambang terhadap perekonomian Aceh.
Sejak 2018 hingga 2024, PT MIFA telah menyumbang sekitar Rp1,2 triliun dari total Rp1,7 triliun penerimaan negara bukan pajak di Aceh.
Kontribusi ini dianggap sangat membantu dalam menopang anggaran daerah, yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Hendra menekankan bahwa jika ada pelanggaran dalam operasional perusahaan tambang, solusi yang tepat adalah mengevaluasi kinerja mereka, bukan menutup operasionalnya.
Penerbitan izin tambang, kata Hendra, telah melalui proses birokrasi yang akuntabel dan transparan, mulai dari tingkat pusat hingga daerah.
Setiap tahapan penerbitan izin mengikuti prosedur yang berlaku, memastikan bahwa tidak ada pelanggaran aturan.
Oleh karena itu, dia menolak anggapan bahwa izin tambang diberikan secara sembarangan atau tanpa memperhatikan dampaknya bagi lingkungan dan masyarakat.
Bustami Hamzah, yang saat ini mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh bersama Teungku Fadhil Rahmi, berkomitmen untuk terus mendukung investasi di sektor tambang dan sektor lainnya.
Bustami dan timnya melihat bahwa investasi adalah salah satu cara paling efektif untuk mengatasi masalah pengangguran yang masih tinggi di Aceh.
“Ke depan, kita akan mempermudah masuknya investasi dengan memberi insentif khusus bagi para investor. Insyaallah, ini akan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Aceh,” jelas Hendra.
Dia juga mengkritik pihak-pihak yang menyudutkan langkah pemerintah dalam memberikan izin tambang sebagai tindakan anti-investasi dan anti-pembangunan.
Menurutnya, pemikiran seperti itu justru menghambat pertumbuhan ekonomi Aceh.
Sebaliknya, dia menekankan bahwa visi misi Bustami-Fadhil Rahmi adalah menciptakan iklim investasi yang kondusif dan ramah bagi para pelaku usaha, dengan tujuan utama mengurangi angka pengangguran, bukan meningkatkannya.
Dengan demikian, pasangan Bustami-Fadhil berkomitmen untuk mendorong kebijakan yang memperkuat pertumbuhan ekonomi melalui investasi di berbagai sektor.
Mereka menargetkan sektor tambang sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.