Meutya Hafid, Perubahan Nomenklatur dan Posisi Baru

Pentingnya Nomenklatur Baru

Ket foto: Meutya Hafid (Sumber Foto: Instagram/meutya_hafid)
Ket foto: Meutya Hafid (Sumber Foto: Instagram/meutya_hafid)

Jakarta, Gema Sumatra – Meutya Hafid, anggota DPR RI dan Ketua Komisi I, menjelaskan perubahan nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Ia menegaskan bahwa perubahan ini penting untuk mencerminkan fokus pemerintah pada transformasi digital.

Meutya berharap nomenklatur baru ini dapat mendukung strategi digital Indonesia yang lebih baik.

Menurutnya, perubahan ini diperlukan untuk mencerminkan pergeseran fokus pemerintah dalam menghadapi tantangan digital di era modern.

“Kita harus mengantisipasi perubahan yang terjadi di dunia digital. Nomenklatur baru ini lebih sesuai dengan visi pemerintah untuk mendukung transformasi digital di Indonesia,” jelas Meutya kepada media.

Meutya menjelaskan bahwa istilah “Komunikasi dan Digital” lebih relevan dalam konteks perkembangan teknologi informasi saat ini.

Menurutnya, perubahan nomenklatur ini bukan sekadar formalitas, tetapi juga mencerminkan upaya pemerintah untuk mengoptimalkan strategi digital di Indonesia.

“Perubahan ini sangat penting karena dunia digital terus berkembang dengan cepat. Kami ingin memastikan bahwa kementerian ini tidak hanya mengelola komunikasi tradisional, tetapi juga aspek digital yang sangat penting,” tambahnya.

Selain isu nomenklatur, Meutya juga menjadi sorotan karena namanya di sebut-sebut sebagai calon Menteri Komunikasi dan Digital dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sarmuji, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, mengonfirmasi bahwa Meutya Hafid ada dalam daftar usulan kabinet.

Namun, belum ada pengumuman resmi mengenai posisi spesifiknya.

“Yang jelas, Bu Meutya di masukkan daftar usulan, tetapi posisinya seperti apa, nanti presiden terpilih yang menentukan,” ungkap Sarmuji kepada wartawan.

Keberadaan Meutya dalam daftar usulan ini menunjukkan kepercayaan Partai Golkar terhadap kemampuannya dalam mengelola sektor komunikasi dan digital.

Meutya Hafid adalah sosok yang tidak asing lagi dalam dunia politik dan komunikasi.

Sebelumnya, ia pernah menjadi juru bicara dan memiliki pengalaman dalam bidang teknologi informasi.

Momen penting dalam hidupnya adalah ketika ia pernah di sandera oleh ISIS, yang menjadikannya sosok yang berpengalaman dan tangguh.

“Pengalaman itu mengajarkan saya banyak hal tentang ketahanan dan komitmen terhadap negara,” kata Meutya.

Dalam konteks ini, dia menegaskan bahwa peran Kementerian Komunikasi dan Digital sangat krusial untuk mendukung keamanan siber dan meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia.

“Kami harus berupaya meningkatkan infrastruktur digital dan memastikan keamanan informasi di negara kita,” tegasnya.

Meutya juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mendorong inovasi dan meningkatkan akses teknologi di kalangan masyarakat.

“Kita perlu menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan teknologi, sehingga Indonesia bisa bersaing di level global,” pungkasnya.

Meutya Hafid berkomitmen untuk merumuskan kebijakan yang memenuhi kebutuhan masyarakat di era digital.

Dengan pengalaman dan latar belakangnya, dia siap memberikan kontribusi positif dalam pengembangan sektor komunikasi dan digital di Indonesia.

Sebagai salah satu nama yang di perhitungkan dalam kabinet mendatang, langkah selanjutnya akan di tunggu dengan antusias oleh publik dan pengamat politik.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Exit mobile version