Keuchik Banda Aceh Usulkan Sertifikat Elsimil Jadi Syarat Nikah

Upaya Mencegah Risiko Kesehatan Keluarga

Ket foto: Sertifikat Elsimil Jadi Syarat Nikah (Sumber Foto: Pinterest/jea_najiha95)
Ket foto: Sertifikat Elsimil Jadi Syarat Nikah (Sumber Foto: Pinterest/jea_najiha95)

Banda Aceh, Gema Sumatra – Para Keuchik di Banda Aceh mengusulkan agar Sertifikat Elektronik Siap Nikah, Siap Hamil (Elsimil) di jadikan salah satu syarat resmi di Kantor Urusan Agama (KUA).

Masukan ini di sampaikan dalam sosialisasi aplikasi Elsimil yang di gelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Banda Aceh selama empat hari.

Usulan ini bertujuan meningkatkan efektivitas program kesehatan bagi calon pengantin.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2KB Banda Aceh, Intan Indriani, menjelaskan bahwa program Elsimil telah dilaksanakan sejak 2022.

Namun, efektivitasnya di nilai belum optimal karena sertifikat tersebut belum menjadi persyaratan administratif di KUA maupun ketika calon pengantin mengurus surat rekomendasi nikah di kantor Keuchik.

Lihat Juga:  Mengapa Warung Kopi Terbuka Menjadi Favorit di Aceh?

“Masukan dari para Keuchik ini sangat relevan. Sertifikat Elsimil perlu menjadi syarat administratif untuk memperkuat pencegahan risiko kesehatan keluarga,” ujar Intan.

Elsimil bertujuan memeriksa kesiapan kesehatan calon pengantin secara fisik dan reproduksi.

Langkah ini penting untuk mencegah risiko stunting, penyakit menular, atau komplikasi kehamilan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi.

Intan juga menekankan bahwa program ini menyasar calon pengantin perempuan, ibu hamil, dan anak balita.

“Bahkan, janda atau individu yang sudah beberapa kali menikah juga dapat mengikuti screening ini. Tetapi, fokus utamanya tetap pada calon pengantin yang baru akan menikah untuk pertama kali,” tambahnya.

Hasil pemeriksaan Elsimil akan terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Nikah (Simkah), yang memungkinkan data tersebut terhubung langsung ke pusat.

Lihat Juga:  Nilai dan Filosofi di Balik Rumah Adat Aceh

Dengan demikian, informasi kesehatan calon pengantin dapat di monitor lebih baik.

Para Keuchik percaya bahwa integrasi ini dapat memperkuat langkah pencegahan risiko kesehatan keluarga sejak dini.

Salah satu Keuchik yang turut serta dalam sosialisasi mengungkapkan bahwa masyarakat masih banyak yang belum memahami pentingnya program ini.

“Kami berharap, jika sertifikat Elsimil di wajibkan, kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah akan meningkat,” katanya.

Keuchik lainnya menambahkan bahwa implementasi sertifikat ini tidak hanya membantu calon pengantin, tetapi juga mendukung program kesehatan nasional seperti pencegahan stunting.

Menurut data DP3AP2KB, banyak calon pengantin di Banda Aceh belum secara maksimal memanfaatkan program Elsimil.

Intan menegaskan bahwa edukasi lebih lanjut perlu dilakukan untuk mendorong partisipasi masyarakat.

Lihat Juga:  Bank Konvensional Melangkah ke Tanah Syariah: Menyambut atau Menolak?

“Sertifikat ini bukan hanya formalitas, tetapi alat strategis untuk menciptakan keluarga sehat sejak awal pernikahan. Dengan langkah ini, risiko kesehatan dapat di minimalkan,” tegasnya.

Usulan ini menjadi salah satu langkah penting untuk memastikan keluarga di Banda Aceh mendapatkan akses kesehatan yang memadai.

Dengan komitmen pemerintah dan masukan dari para Keuchik, Elsimil di harapkan menjadi kebijakan yang memperkuat kualitas hidup masyarakat.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *