Kesehatan, Gema Sumatra – Demam Berdarah (DBD) merupakan penyakit yang sering terjadi di daerah tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Meskipun DBD dapat sembuh dengan perawatan yang tepat, jika tidak segera di tangani, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian.
Gejala Awal DBD yang Harus Diwaspadai
Gejala DBD biasanya muncul dalam waktu 4-10 hari setelah terinfeksi oleh virus dengue.
Salah satu gejala pertama yang muncul adalah demam tinggi yang mendadak, yang di sertai dengan sakit kepala berat, nyeri pada bola mata, dan nyeri otot atau sendi.
Pada beberapa kasus, demam ini bisa naik turun, yang terkadang membuat diagnosis awal lebih sulit.
Demam tersebut sering kali tidak di ikuti dengan ruam kulit yang umum terjadi pada kasus demam berdarah klasik, yang menjadi perhatian utama dalam beberapa tahun terakhir.
Selain demam, gejala lainnya termasuk mual, muntah, dan ruam yang muncul beberapa hari setelah demam pertama kali datang.
Pendarahan dari hidung atau gusi, serta mudah memar pada kulit juga sering menjadi tanda-tanda serius yang menunjukkan kondisi ini berkembang lebih parah.
Gejala-gejala ini bisa menunjukkan bahwa infeksi mulai mengarah pada bentuk demam berdarah yang lebih parah, yang dikenal dengan sebutan severe dengue atau dengue hemorrhagic fever.
Gejala DBD Berat yang Perlu Penanganan Cepat
Jika seseorang menunjukkan gejala-gejala seperti pendarahan berat, penurunan tekanan darah secara drastis, atau kesulitan bernapas, segera cari pertolongan medis.
Kondisi ini adalah tanda-tanda bahwa DBD telah berkembang menjadi bentuk yang lebih parah. Penanganan cepat sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi dan kematian.
Penurunan tekanan darah yang sangat rendah bisa menyebabkan shock, yang berpotensi fatal tanpa intervensi medis yang tepat.
Pencegahan DBD, Jangan Tunggu Gejala Muncul
Meskipun tidak ada obat yang dapat langsung menyembuhkan DBD, ada beberapa cara untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Pencegahan utama adalah dengan mengendalikan populasi nyamuk yang menjadi vektor virus dengue.
Salah satu cara yang sangat efektif adalah dengan menerapkan langkah-langkah 3M, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat-tempat yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes.
Selain itu, penggunaan lotion anti-nyamuk, memasang kawat kasa di ventilasi rumah, serta memelihara ikan pemakan jentik di tempat penampungan air, dapat membantu mencegah gigitan nyamuk.
Langkah Modern Vaksinasi DBD untuk Perlindungan
Untuk pencegahan lebih lanjut, vaksinasi DBD kini sudah tersedia dan bisa menjadi pilihan bagi mereka yang tinggal di daerah endemis.
Beberapa vaksin yang tersedia, seperti Qdenga dan Dengvaxia, dapat membantu mengurangi risiko terinfeksi penyakit ini, terutama pada individu yang sudah pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya.
Meski demikian, vaksinasi tidak menggantikan pentingnya upaya pencegahan lain seperti pengendalian nyamuk.
Kapan Harus Memeriksakan Diri?
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala yang mirip dengan DBD, seperti demam tinggi, sakit kepala, dan mual, segeralah melakukan pemeriksaan medis.
Mendiagnosis DBD bisa sulit karena gejalanya mirip dengan penyakit lain seperti chikungunya atau malaria.
Pemeriksaan darah adalah cara paling efektif untuk memastikan infeksi dengue.
Dengan memahami gejala DBD dan melakukan langkah pencegahan secara aktif, kita dapat meminimalkan risiko penyakit ini.
Jaga kesehatan dan selalu waspada terhadap tanda-tanda awal penyakit yang dapat berkembang dengan cepat.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News