GEMASUMATRA.COM – Badan Meteorologi melaporkan bahwa fenomena cuaca ekstrem yang dikenal sebagai “Sumatra squalls” diperkirakan akan terjadi sepanjang dua pekan pertama September 2025. Kondisi ini membawa hujan deras disertai angin kencang yang bisa memengaruhi wilayah pesisir dan perkotaan di Sumatra.
Fenomena “Sumatra squalls” terbentuk akibat pertemuan angin barat daya dengan kondisi atmosfer di atas Bukit Barisan. Awan badai terbentuk dengan cepat di daratan Sumatra, lalu bergerak menuju timur melintasi Selat Malaka. Hujan deras biasanya datang tiba-tiba pada dini hari hingga pagi hari, disertai angin kencang yang berpotensi membahayakan aktivitas pelayaran maupun transportasi darat.
Laporan prakiraan cuaca di Banda Aceh misalnya, menunjukkan dominasi awan tebal dengan potensi hujan sejak awal pekan. Suhu siang hari diperkirakan berkisar antara 31–34 derajat Celcius, sementara pada malam hari turun hingga 23–25 derajat Celcius. Memasuki Kamis dan Jumat, potensi hujan lebat disertai petir semakin besar, menandai masuknya pola cuaca ekstrem tersebut.
BMKG dan otoritas terkait mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor. Para nelayan dan pelaku transportasi laut juga diingatkan agar memperhatikan peringatan dini cuaca, karena perubahan kondisi bisa terjadi sangat cepat.
Selain itu, wisatawan yang berencana berkunjung ke Sumatra disarankan menyiapkan rencana cadangan, mengingat kegiatan luar ruang seperti pendakian dan wisata pantai berpotensi terganggu. Pihak berwenang menekankan pentingnya disiplin dalam memantau informasi resmi cuaca dan mengikuti arahan evakuasi jika diperlukan.
