Sumatra, Gema Sumatra – Donasi untuk Agus Salim, korban penyiraman air keras, kini menjadi sorotan setelah muncul dugaan penyalahgunaan dana yang terkumpul.
Uang donasi yang berhasil di himpun mencapai Rp1,5 miliar, namun dugaan bahwa sang istri, Elmi Nurmala, telah menyalahgunakan dana ini mengejutkan banyak pihak.
Pratiwi Noviyanthi, seorang influencer dan aktivis sosial yang menginisiasi penggalangan dana, menyatakan kekecewaannya.
Ia mengaku bahwa awalnya di beri tahu bahwa total donasi hanya mencapai Rp500 juta, tetapi ternyata jumlahnya jauh lebih besar.
“Awalnya, kami hanya di beri tahu bahwa dana yang terkumpul hanya Rp500 juta. Setelah melakukan verifikasi, ternyata dana tersebut mencapai Rp1,5 miliar.
Ini sangat mengecewakan,” kata Pratiwi dalam sebuah unggahan di akun media sosialnya.
Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan donatur mengenai penggunaan dana tersebut.
Banyak yang mempertanyakan mengapa Agus masih menggunakan BPJS untuk pengobatan meskipun dana donasi yang besar telah tersedia.
Pratiwi mencatat, “Kami merasa tertipu, karena dana yang seharusnya digunakan untuk perawatan Agus malah tidak dipakai dengan benar. Ini adalah uang yang di kumpulkan dari banyak orang dengan harapan membantu Agus dalam masa sulitnya.”
Situasi ini berlanjut dengan munculnya petisi online yang meminta pengembalian dana kepada donatur.
Petisi tersebut viral di media sosial, menunjukkan kemarahan dan kekecewaan masyarakat terhadap pengelolaan dana donasi yang tidak transparan.
“Kami ingin semua dana yang terkumpul di gunakan untuk Agus, bukan untuk kepentingan pribadi,” ungkap salah satu donatur yang meminta namanya dirahasiakan.
Pengacara Agus juga memberikan pernyataan resmi bahwa mereka sedang mengumpulkan bukti untuk menuntut pihak-pihak yang terlibat dalam penyalahgunaan dana tersebut.
“Kami tidak akan tinggal diam. Uang ini seharusnya untuk membantu Agus, bukan untuk disalahgunakan oleh siapapun,” tegasnya.
Dengan tekanan dari masyarakat, kasus ini kini berada dalam perhatian pihak berwenang yang mulai menyelidiki dugaan penipuan.
Sementara itu, Agus Salim sendiri dalam kondisi kritis akibat luka bakar yang di deritanya.
Berita tentang kasusnya terus mendapatkan perhatian publik, tidak hanya karena tindakan kekerasan yang di alaminya, tetapi juga karena masalah etika yang melibatkan penggalangan dana.
“Kita harus memastikan bahwa setiap dana yang terkumpul untuk tujuan kemanusiaan di gunakan secara tepat dan sesuai,” pungkas Pratiwi.
Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggalangan dana.
Harapan publik saat ini adalah untuk mendapatkan kejelasan mengenai penggunaan dana dan keadilan bagi Agus Salim.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News