Pemerintah Kota Sabang Luncurkan Rembuk Stunting

Komitmen Bersama untuk Generasi Sehat dan Cerdas

Ket foto: Pemerintah Kota Sabang (Sumber Foto: Instagram/humas_kotasabang)
Ket foto: Pemerintah Kota Sabang (Sumber Foto: Instagram/humas_kotasabang)

Sabang, Gema Sumatra – Pemerintah Kota Sabang baru-baru ini meluncurkan kegiatan Rembuk Stunting sebagai langkah strategis untuk menurunkan prevalensi stunting di wilayah tersebut.

Kegiatan ini melibatkan perangkat daerah, penanggung jawab layanan, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat umum.

Rembuk Stunting di gelar di Aula Bappeda pada Selasa (24/9) dengan tema “Penguatan Komitmen & Sinergitas Untuk Memperkuat Pondasi Transformasi Menuju Generasi Emas 2045”.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antar berbagai pihak demi menciptakan generasi penerus yang sehat dan cerdas.

Pj Wali Kota Sabang, Andri Nourman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa berdasarkan data E-PPGBM, angka stunting di Kota Sabang telah mengalami penurunan dari 10,1 persen menjadi 8,6 persen pada Agustus 2024.

Hal ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah stunting di daerah tersebut.

Lihat Juga:  Target Penurunan Kematian Balita Akibat Pneumonia di Indonesia

Dari jumlah balita yang mengalami stunting, terdapat penurunan dari 316 anak menjadi 260 anak.

Perkembangan ini menjadi sinyal positif bahwa langkah-langkah yang di ambil mulai membuahkan hasil.

Andri Nourman berharap partisipasi bersama dapat terus menurunkan angka prevalensi stunting di Kota Sabang hingga Desember 2024.

Ia menjelaskan bahwa penting bagi seluruh pihak untuk memberikan perhatian lebih terhadap percepatan penurunan stunting.

Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk ibu hamil.

Hal ini termasuk menyediakan antenatal care yang memadai dan aksesibilitas layanan kesehatan yang lebih baik.

Penanganan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) juga menjadi fokus utama.

Pada periode ini, asupan gizi yang tepat sangat krusial untuk perkembangan anak.

Lihat Juga:  Diabetes Melitus di Indonesia, Tantangan dan Inovasi Pengobatan

Nourman juga menekankan pentingnya perbaikan status ekonomi masyarakat dalam upaya menanggulangi stunting.

Ketika ekonomi masyarakat membaik, mereka akan lebih mampu memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang untuk anak-anak mereka.

Selain itu, perubahan pola asuh serta perilaku hidup bersih dan sehat juga harus menjadi prioritas.

Masyarakat juga perlu di ajak untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan dan pola makan yang baik.

“Perlu dilakukan peningkatan komunikasi yang masif dan berkelanjutan dari semua perangkat daerah,” ujarnya.

Nourman menegaskan bahwa sinergitas antar semua pihak sangat penting dalam mencapai target yang telah di tetapkan.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Sabang, instansi terkait, dan Forkopimda Sabang yang telah bekerja sama dalam upaya menurunkan angka stunting.

Lihat Juga:  Penyakit Kaki Gajah, Bahaya dan Solusinya di Indonesia

Dengan komitmen bersama, pemerintah dan masyarakat di harapkan dapat bekerja secara sinergis untuk mempercepat penurunan stunting.

Semua pihak perlu mendukung program-program yang di jalankan untuk mewujudkan generasi penerus yang sehat dan cerdas di Kota Sabang.

Keberhasilan dalam menurunkan angka stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan kewajiban seluruh masyarakat.

Oleh karena itu, mari bersama-sama kita maksimalkan upaya ini untuk masa depan yang lebih baik.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!