[BAGANSIAPIAPI, RIAU], Senin, 13 Oktober 2025, WIB — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rokan Hilir menggelar Apel Siaga Banjir hari ini untuk memantapkan koordinasi lintas-instansi menghadapi potensi cuaca ekstrem. Langkah ini menindaklanjuti prakiraan hujan sedang–lebat dan angin kencang yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah Sumatra pada 13–16 Oktober 2025, dengan fokus pengamanan di kawasan langganan genangan dan bantaran sungai.
Apel melibatkan unsur TNI/Polri, OPD terkait, pemadam kebakaran, relawan, serta dukungan perusahaan sekitar. BPBD menyiapkan posko siaga dan memetakan jalur evakuasi di titik-titik rawan. Data rinci jumlah personel dan peralatan yang dikerahkan masih [Menunggu verifikasi]. Warga yang tinggal di dataran rendah, sekitar parit/drainase tersumbat, dan tepi sungai diminta mengamankan dokumen penting serta memantau informasi resmi pemerintah.
Berdasarkan proyeksi cuaca periode 13–16 Oktober 2025, BMKG mengingatkan potensi hujan ringan hingga lebat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, Babel, Bengkulu, dan Lampung. Pemerintah daerah menyiapkan pompa portable, karung pasir, dan peralatan pembersihan saluran untuk antisipasi genangan. Koordinasi juga dilakukan dengan dinas PUPR untuk pembersihan sedimen dan penyempitan saluran prioritas.
Kepala BPBD Rokan Hilir, Syafnurizal — “Apel siaga banjir kami laksanakan agar unsur gabungan siap bergerak cepat bila terjadi luapan sungai atau genangan akibat hujan intens.”
Bagi warga dan pelaku usaha, kesiapsiagaan berarti rutin membersihkan selokan depan rumah/toko, menyimpan barang dagangan pada rak lebih tinggi, dan menyiapkan senter, baterai, P3K, serta nomor darurat. Pemilik usaha kecil di pusat niaga Bagansiapiapi diimbau mengatur jam bongkar muat agar tidak menambah kemacetan saat hujan deras.
Rohil memiliki riwayat banjir musiman pada puncak hujan. Pada tahun-tahun sebelumnya, pemerintah daerah menetapkan status siaga banjir untuk mempercepat penanganan darurat. Tahun ini, pemetaan rawan tergenang dipadukan dengan informasi prakiraan cuaca harian untuk memperbaiki respons di lapangan.
Usai apel, BPBD merencanakan patroli drainase dan pengecekan pintu air di kawasan padat penduduk. Masyarakat diminta melapor ke posko jika menemukan potensi bahaya seperti kabel listrik terendam, talud retak, atau luapan parit. Informasi pembaruan jadwal siaga akan disampaikan melalui kanal resmi pemda dan kecamatan.







