Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

BMKG Peringatkan Hujan Lebat & Gelombang Tinggi

Prakiraan 7–9 November: waspadai banjir, angin kencang, dan gelombang Selat Sunda

Hujan Lebat (Photo by Lukas Rychvalsky: https://www.pexels.com/photo/photo-of-windshield-during-rainy-weather-1600909/)
Hujan Lebat (Photo by Lukas Rychvalsky: https://www.pexels.com/photo/photo-of-windshield-during-rainy-weather-1600909/)

[PADANG, SUMATERA BARAT], Jumat, 7 November 2025, 09.30 WIB — BMKG memprakirakan hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang terjadi di banyak wilayah Sumatra pada 7–9 November 2025. Di sektor maritim, tinggi gelombang di Selat Sunda (selatan Lampung) diperkirakan mencapai kisaran 2,8–3,1 meter, sehingga pelayaran rakyat dan nelayan kecil diminta menunda keberangkatan bila kondisi memburuk.

BMKG menyebut kombinasi faktor global–regional—termasuk aktivitas MJO, gelombang Rossby/Kelvin, sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Lampung–Banten, dan dampak tidak langsung Siklon Tropis Fung-Wong—memicu peningkatan pembentukan awan hujan. Pada periode 7–9 November, potensi peningkatan hujan disebutkan untuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung. Di Selat Sunda sisi selatan Lampung, prakiraan gelombang valid 7–10 November menunjukkan puncak sekitar 3,1 m pada siang–sore hari.

Hartanto, Kepala BBMKG Wilayah II, mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi angin kencang pada 7–8 November, terutama di wilayah barat Sumatra. “Waspadai hujan berdurasi lama, angin kencang, dan kondisi laut tinggi,” ujarnya, sembari meminta warga aktif memantau peringatan dini BMKG.

Baca Juga:  Harga iPhone 17 Pro Max: Patokan Resmi & Cara Cek di Sumatra

Dampak yang perlu diantisipasi warga dan pelaku usaha antara lain banjir/ genangan di titik rawan drainase, longsor di lereng curam, pohon tumbang yang berpotensi menutup akses jalan, serta penundaan aktivitas luar ruang dan perjalanan laut. UMKM pesisir—khususnya nelayan tangkap skala kecil di Lampung dan pesisir barat Sumatra—disarankan memperbaharui informasi gelombang dan memprioritaskan keselamatan alat tangkap serta awak.

Baca Juga:  Pemerintah Siapkan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatra

Secara klimatologis, awal puncak musim hujan di sebagian Sumatra berlangsung pada November–Februari. BMKG mencatat adanya anomali samudra–atmosfer (DMI negatif, sinyal La Niña lemah) yang menambah suplai uap air ke Indonesia barat sehingga memperbesar peluang hujan di Sumatra. Kehadiran sirkulasi siklonik barat Sumatra juga memperkuat konvergensi angin dari pesisir menuju pegunungan, memicu pertumbuhan awan konvektif pada siang–malam hari.

Baca Juga:  Sehari Ini, Dua Kali Gempa M2,3 Terasa di Sumatera Utara — BMKG Catat Dampak Ringan

Langkah lanjut yang disarankan: bersihkan saluran air lingkungan, hindari berteduh di bawah baliho/pohon besar saat hujan dan angin kencang, siapkan jas hujan saat berkendara, serta atur ulang jadwal melaut/penyeberangan bila prakiraan gelombang ≥2,5 m. Warga diminta memantau kanal resmi BMKG untuk pembaruan peringatan dini; dalam kondisi darurat hubungi BPBD setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *