[PEKANBARU/RIAU], Rabu, 5 November 2025, 10.20 WIB — Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau untuk periode 5–11 November 2025 ditetapkan turun. Untuk kemitraan plasma, harga acuan kelompok umur 9 tahun berada di Rp 3.553,84/kg, sedangkan kemitraan swadaya sebesar Rp 3.509,09/kg. Dinas Perkebunan (Disbun) Riau menyebut penurunan dipicu pelemahan harga CPO dan kernel pada pekan acuan.
Menurut pejabat Disbun, koreksi tertinggi terjadi pada kelompok umur 9 tahun. Untuk plasma, turun Rp 99,76/kg atau sekitar 2,73% dari pekan sebelumnya. Untuk swadaya, penurunan mencapai Rp 117,82/kg atau 3,25%. Penetapan berlaku sepekan dan menjadi rujukan transaksi antara petani mitra dan pabrik kelapa sawit (PKS) di Riau.
Kepala Bidang Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perkebunan Disbun Riau, Defris Hatmaja, menegaskan penetapan harga dilakukan melalui rapat tim penetapan, mengacu formula yang memadukan harga penjualan CPO, kernel, faktor rendemen (indeks K), serta komponen biaya. “Dengan demikian, harga pembelian TBS petani untuk satu minggu ke depan ditetapkan Rp 3.553,84/kg (plasma). Penurunan terbesar berada pada umur 9 tahun,” ujarnya merespons hasil rapat pekan ini.
Bagi petani dan KUD plasma/swadaya, koreksi harga memengaruhi arus kas panen dan setoran angsuran saprodi. KUD disarankan menyesuaikan jadwal pikul dan tonase antrian ke PKS agar rendemen tetap optimal—terutama pada kebun umur 8–12 tahun yang menyumbang volume terbesar. Bagi PKS, strategi campur-olah (blending) TBS dari beberapa umur tanaman serta efisiensi losses di sterilizer–press dapat membantu menjaga margin di tengah fluktuasi harga CPO/kernel.
Sebagai pembanding, pada periode 29 Oktober–4 November 2025, harga TBS plasma Riau berada di kisaran Rp 3.653/kg untuk kelompok umur utama. Dengan demikian, harga pekan ini menghapus kenaikan bertahap yang terjadi pada Oktober. Tren pelemahan CPO yang terjadi awal November ikut menekan harga beli TBS di tingkat pabrik.
Langkah lanjut & imbauan:
- Petani/KUD segera memperbarui SP (surat pengiriman) dan kesepakatan tonase sesuai harga sepekan ini.
- Optimalkan sortasi di TPH (tandan mentah/buah lepas) agar tidak menurunkan rendemen; hindari panen saat hujan lebat untuk menjaga kualitas.
- PKS diminta disiplin menerapkan formula Pergub/Permentan dan menyampaikan realisasi harga ke petani secara transparan.
- Pemda kabupaten/kota memperkuat posko pengaduan penetapan harga TBS dan memastikan tidak ada pungutan liar dalam rantai pemasaran.
- Pantau pembaruan harga setiap Selasa/Rabu dari Disbun Riau untuk proyeksi arus kas mingguan.
