Santri Dibakar di Pesantren An-Nur, Keluarga Tuntut Keadilan

Dibakar Saat Tidur

Ket foto: Santri Dibakar (Sumber Foto: lnstagram/acehreal__)
Ket foto: Santri Dibakar (Sumber Foto: lnstagram/acehreal__)

Aceh Tengah, Gema Sumatra – Adab Auli Rezeky (19), seorang santri asal Desa Jaluk, Aceh Tengah, sedang berjuang antara hidup dan mati akibat luka bakar parah.

Ia menjadi korban pembakaran di Pesantren An-Nur, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat.

Insiden ini terjadi pada Sabtu dini hari, 5 Oktober 2024.

Menurut keterangan dari kakaknya, Seliman Indah, Adab yang sedang tertidur di kamarnya di siram bensin oleh pelaku yang diduga teman satu pesantrennya.

Pelaku kemudian menyalakan api, membakar kamar korban bersama kasur dan lemari di dalamnya.

Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat itu, Adab sedang tertidur lelap ketika tiba-tiba api menyebar di sekitarnya.

Jeritan Adab meminta tolong terdengar oleh beberapa santri lain, yang segera berusaha mendobrak pintu kamarnya.

Sayangnya, lokasi pesantren yang cukup jauh dari pemukiman warga membuat upaya pertolongan menjadi lambat.

Meski begitu, beberapa santri akhirnya berhasil membawa korban keluar dan segera melarikannya ke rumah sakit terdekat.

Lihat Juga:  Upacara Pembukaan PON XXI 2024 Hanya untuk Tamu Undangan

Kondisi Adab saat ini sangat kritis.

Tubuhnya mengalami luka bakar hingga 85 persen, dan ia harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Medan.

Kakak korban, Seliman, menyatakan bahwa adiknya belum sadarkan diri dan jantungnya dalam kondisi lemah.

Keluarga korban juga menghadapi kendala dalam pembiayaan operasi.

Seliman menyebut bahwa operasi yang di butuhkan oleh Adab diperkirakan akan memakan biaya sekitar Rp 100 juta.

Meski telah di rujuk ke RS Adam Malik, perawatan korban sempat tertunda karena masalah administrasi BPJS.

“Karena ini merupakan tindak pidana kekerasan, BPJS tidak bisa langsung digunakan,” jelas Seliman.

Akibatnya, keluarga terpaksa menanggung biaya pengobatan secara mandiri.

Seliman juga menambahkan bahwa pihak keluarga sangat berharap agar kepolisian segera menangkap pelaku.

Ia menduga bahwa kejadian ini bukanlah kecelakaan, melainkan tindakan yang di rencanakan dengan niat jahat.

Lihat Juga:  Keuchik Banda Aceh Usulkan Sertifikat Elsimil Jadi Syarat Nikah

Indikasi ini di perkuat dengan temuan di tempat kejadian yang menunjukkan bahwa hanya kasur, lemari, dan tubuh korban yang terbakar, sedangkan bagian lain di kamar tidak mengalami kerusakan yang berarti.

Selain itu, Seliman menyatakan bahwa saat ini lima orang teman satu pesantren Adab tengah di selidiki oleh pihak kepolisian.

“Saya ingin pelaku di hukum seberat-beratnya. Ini bukan sekadar kecelakaan, ini adalah tindak kejahatan,” tegasnya.

Pimpinan pondok pesantren An-Nur yang juga merupakan adik ipar korban, menyampaikan rasa prihatin atas insiden ini dan berjanji akan bekerja sama penuh dengan pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku dan motif di balik kejadian tersebut.

Pimpinan pesantren juga menyatakan bahwa selama ini Adab di kenal sebagai santri yang baik dan berprestasi.

Adab adalah seorang hafiz Qur’an yang sering membantu mengajar di pondok pesantren.

Lihat Juga:  Banda Aceh Memperkenalkan Program Inovatif Layanan Makanan Terapung untuk Pengungsi Banjir

Kejadian tragis ini membuat banyak pihak merasa terkejut, terutama karena pesantren tersebut terletak di kawasan yang cukup tenang dan jauh dari keramaian.

Saat ini, pihak keluarga hanya bisa berharap agar kondisi Adab membaik dan pelaku segera tertangkap.

Keluarga besar korban juga telah meminta bantuan dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat setempat, untuk memberikan dukungan moril maupun materil.

Seliman mengakui bahwa keluarganya tidak siap menghadapi beban finansial yang begitu besar, namun tetap berharap yang terbaik untuk adiknya.

“Kami hanya bisa berdoa agar Adab bisa pulih, dan semoga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal,” tutupnya.

Kejadian ini juga membuka perhatian publik terhadap keamanan di lingkungan pesantren, yang seharusnya menjadi tempat belajar yang aman bagi para santri.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *