ISPA pada Anak dan Dewasa, Apa yang Harus Anda Ketahui?

Solusi Tepat untuk Kesehatan Saluran Pernapasan

Ket foto: ISPA pada Anak dan Dewasa (Sumber Foto: Pinterest/BeritaTren.com)
Ket foto: ISPA pada Anak dan Dewasa (Sumber Foto: Pinterest/BeritaTren.com)

Kesehatan, Gema Sumatra – Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang umum terjadi, terutama pada perubahan musim atau ketika kualitas udara buruk.

Penyakit ini mempengaruhi saluran pernapasan, baik bagian atas seperti hidung dan tenggorokan, maupun bagian bawah seperti paru-paru.

ISPA bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi virus, bakteri, atau jamur.

Meskipun seringkali sembuh dengan sendirinya, penyakit ini tetap membutuhkan perhatian agar tidak menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

Penyebab ISPA

ISPA dapat disebabkan oleh berbagai patogen, baik virus, bakteri, atau bahkan jamur.

Penyebab paling umum adalah virus. Rhinovirus, influenza, dan coronavirus adalah beberapa jenis virus yang sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan.

Infeksi virus umumnya menyerang saluran pernapasan atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Virus-virus ini dapat menular melalui percikan air liur yang keluar saat seseorang batuk atau bersin​.

Selain itu, ISPA juga bisa disebabkan oleh bakteri. Beberapa bakteri yang umum menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia, termasuk Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae.

Infeksi bakteri lebih berisiko menimbulkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah​.

Lihat Juga:  Tekanan Darah Tinggi, Waspadai dan Cegah untuk Hidup Sehat

Jamur juga dapat menjadi penyebab ISPA, meskipun ini lebih jarang.

Infeksi jamur pada saluran pernapasan dapat terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau mereka yang sedang menjalani pengobatan imunosupresif.

Selain faktor patogen, faktor lingkungan juga berperan penting dalam peningkatan risiko ISPA.

Paparan polusi udara, terutama di daerah perkotaan dengan tingkat pencemaran yang tinggi, dapat memperburuk kondisi saluran pernapasan dan memudahkan virus serta bakteri masuk.

Mereka yang tinggal di daerah dengan kualitas udara buruk atau sering terpapar asap rokok juga lebih rentan mengalami infeksi pernapasan​.

Gejala ISPA

Gejala ISPA bervariasi tergantung pada jenis infeksi dan sejauh mana penyakit berkembang.

Pada infeksi virus, gejala awal yang sering muncul adalah batuk, pilek, demam, dan rasa sakit pada tenggorokan.

Batuk yang terjadi bisa berupa batuk kering atau berdahak, sementara pilek dan hidung tersumbat adalah gejala umum lainnya.

Demam yang terjadi sering kali disertai dengan tubuh yang lemah dan menggigil​.

Gejala ISPA juga dapat mencakup sesak napas, yang lebih sering terjadi ketika infeksi telah menyebar ke saluran pernapasan bawah, seperti paru-paru.

Ini bisa menjadi gejala serius, yang menunjukkan bahwa infeksi telah berkembang menjadi pneumonia atau bronkitis.

Lihat Juga:  Mengapa Obesitas Menjadi Ancaman Kesehatan di Indonesia

Jika tidak segera ditangani, infeksi saluran pernapasan bawah bisa menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti gagal napas atau kerusakan paru-paru.

Meskipun banyak kasus ISPA dapat sembuh dengan perawatan rumah, tanda-tanda yang lebih serius, seperti demam tinggi yang tidak turun, kesulitan bernapas, atau nyeri dada, memerlukan penanganan medis segera.

Segera pergi ke rumah sakit jika mengalami gejala-gejala tersebut​.

Pengobatan ISPA

Sebagian besar kasus ISPA yang disebabkan oleh infeksi virus, seperti flu, tidak memerlukan pengobatan khusus.

Biasanya, gejala-gejalanya dapat diringankan dengan perawatan di rumah, seperti minum banyak air, beristirahat yang cukup, dan mengonsumsi obat penurun demam seperti parasetamol​.

Namun, jika ISPA disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik dapat diberikan oleh dokter.

Biasanya, antibiotik digunakan pada infeksi saluran pernapasan bawah yang lebih serius, seperti pneumonia.

Penting untuk mengikuti petunjuk dokter dalam mengonsumsi antibiotik agar tidak menyebabkan resistensi bakteri.

Jika infeksi sangat parah, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan, seperti pemberian oksigen atau cairan intravena​.

Pada beberapa kasus, jika infeksi mengganggu fungsi pernapasan, pasien mungkin memerlukan alat bantu napas atau ventilasi mekanik.

Pencegahan ISPA

Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana yang efektif.

Lihat Juga:  Bayi 19 Bulan Didiagnosis Kanker Ovarium Stadium 3 di Malaysia

Salah satunya adalah menjaga kebersihan diri. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah batuk, bersin, atau menyentuh benda-benda yang terkontaminasi.

Hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut, karena virus mudah masuk ke dalam tubuh melalui bagian-bagian tersebut​.

Menggunakan masker juga dapat membantu mencegah penyebaran virus, terutama di tempat umum atau daerah yang terpapar polusi udara.

Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit atau tinggal di tempat yang memiliki kualitas udara buruk juga dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi​.

Selain itu, menjaga sistem kekebalan tubuh sangat penting untuk mencegah ISPA.

Mengonsumsi makanan bergizi, cukup tidur, serta berolahraga secara teratur dapat memperkuat daya tahan tubuh.

Jika Anda merokok, berhenti merokok dapat mengurangi risiko ISPA dan masalah pernapasan lainnya.

Mengurangi emisi kendaraan bermotor, mengontrol polusi industri, dan menanam pohon di perkotaan dapat membantu mengurangi tingkat polusi udara yang berdampak pada kesehatan pernapasan​.

Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala ISPA muncul, terutama jika disertai dengan demam tinggi atau kesulitan bernapas.

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, dan dengan langkah-langkah yang tepat, ISPA dapat dikelola dengan baik.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *