PALEMBANG/MEDAN/PEKANBARU, Sabtu, 25 Oktober 2025, WIB — Pembangunan jaringan Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) terus berlanjut dengan kombinasi ruas yang sudah beroperasi dan yang masih konstruksi. Di sisi hilir, pelaku logistik menyebut waktu tempuh sejumlah koridor utama menurun, terutama pada Lampung–Palembang dan Pekanbaru–Dumai.
Secara bertahap, koridor-koridor utama seperti Bakauheni–Terbanggi Besar dan Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung telah tersambung, disusul Palembang–Indralaya dan Pekanbaru–Dumai. Ruas lain seperti Kayu Agung–Palembang–Betung melanjutkan pembangunan segmen berikutnya. Dampak langsung berupa pengurangan bottleneck angkutan barang pada lintas timur Sumatra.
“Tol membuat kepastian waktu pengiriman lebih baik. Biaya operasional truk turun karena waktu berhenti berkurang,” ujar perwakilan asosiasi pengusaha truk di Sumatra bagian selatan.
Bagi UMKM, akses tol yang kian merata mempermudah mobilitas bahan baku dan distribusi antarprovinsi—mulai dari hasil perkebunan hingga produk olahan. Namun, sejumlah pengemudi menyoroti fasilitas pendukung seperti rest area dan akses keluar yang masih perlu ditambah pada beberapa titik.
Di Sumatra bagian utara, koneksi dari Medan ke Kualanamu dan Tebing Tinggi mendukung simpul pariwisata Kawasan Danau Toba dan pusat industri. Sementara itu, di Sumatra bagian tengah, Pekanbaru–Dumai mempercepat rantai pasok CPO dan produk turunannya.
Pemerintah diminta menjaga kualitas perkerasan, drainase, dan keamanan lajur, terutama saat musim hujan. Informasi resmi jadwal pemeliharaan dan uji beban jembatan perlu diumumkan lebih awal agar pengguna jalan dapat merencanakan perjalanan.
