[MEDAN/SUMATERA UTARA], Kamis, 6 November 2025, 10.15 WIB — BMKG Maritim Belawan memperingatkan potensi gelombang tinggi hingga 4 meter di perairan barat Sumatera Utara, termasuk perairan barat Kepulauan Nias dan Kepulauan Batu, hingga Jumat, 8 November 2025. Kondisi ini berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran kapal kecil, penyeberangan antarpulau, serta kegiatan nelayan tradisional.
Berdasarkan prakiraan terbaru, ketinggian gelombang diperkirakan mencapai 2,5–4 meter di perairan barat Nias dan Samudera Hindia barat Nias. Sementara itu, perairan timur Kepulauan Nias dan Kepulauan Batu diprakirakan menghadapi gelombang 1,25–2,5 meter. Arah angin dominan bertiup dari barat–barat laut dengan kecepatan yang dapat memperkuat pembentukan gelombang di wilayah samudera terbuka.
Christen Ordain Novena Marpaung, Prakirawan BMKG Maritim Belawan — ‘Kami mengimbau nelayan dengan perahu di bawah 10 meter untuk menunda pelayaran di sektor barat Sumut dan menghindari area terbuka yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Operator kapal diminta menyesuaikan rencana berlayar dan memantau pembaruan resmi.’
Dampak bagi warga meliputi potensi keterlambatan jadwal kapal rakyat/kapal pengumpan, risiko kerusakan alat tangkap di bagan pesisir, dan bahaya hempasan ombak di kawasan wisata pantai bertebing atau berpasir terbuka. Pelaku usaha perikanan skala kecil disarankan menunda trip penangkapan, memeriksa kesiapan alat keselamatan, serta mengamankan perahu di dermaga terlindung.
Dalam sepekan terakhir, pola atmosfer yang mendukung pembentukan gelombang tinggi di barat Sumatra dipicu oleh penguatan angin baratan dan pola konvergensi lokal. BMKG menyebut puncak gelombang diperkirakan terjadi pada periode 6–8 November. Masyarakat diharapkan memperhatikan peringatan dini maritim, terutama saat pasang maksimum yang dapat meningkatkan ketinggian muka air di pesisir.
Langkah lanjut, BMKG menyarankan: (1) tunda keberangkatan kapal kecil di sektor barat Nias–Batu; (2) gunakan jalur pelayaran alternatif yang lebih terlindung bila mendesak; (3) cek informasi resmi BMKG Maritim Belawan sebelum beraktivitas; (4) wisata pantai menutup akses ke area karang terjal saat ombak tinggi; (5) BPBD kabupaten/kota menyiagakan peralatan evakuasi cepat di titik rawan sapuan ombak.







