Bedah Editorial: Energi Terbarukan di Real Estate, Seberapa Urgent?

Ada kesenjangan antara keadaan di lapangan saat ini dengan potensi yang dapat kita raih

Energi Terbarukan di Real Estate, Seberapa Urgent? (*/Istimewa)
Energi Terbarukan di Real Estate, Seberapa Urgent? (*/Istimewa)

Bedah Editorial, Energi – Penerapan passive design dan active design pada real estate sudah dimulai sejak beberapa dekade yang lalu. Sampai sekarang, kita tidak melihat penerapan nyata energi terbarukan pada desain keseluruhan.

Jika kita membahas tentang passive design atau penghematan energi secara pasif, kita bisa melihat penerapan mulai dari kaca low-e, bukaan bangunan yang menghadap utara-selatan, hingga memanfaatkan pembayangan massa dalam komposisinya.

Namun beberapa teknologi ini cukup jauh tertinggal jika kita bandingkan dengan Eropa, USA bahkan Australia. Di ketiga wilayah ini, tantangannya dua kali lebih besar, dimana bangunan diharapkan mampu hangat di musim dingin namun dapat cukup sejuk di musim panas.

Lihat Juga:  Masa Remaja Gen Z Antara Depresi dan Ekspektasi

Kedua sisi mata koin ini membutuhkan material yang mampu memberikan efek insulasi, sehingga panas/dingin ruangan dapat terjaga lebih lama.

Penerapannya, mulai dinding kayu dan plafon yang ditambahkan insulasi, kaca low-e hingga lapisan tambahan di lantai untuk menjaga perubahan suhu ekstrim. Dinding kayu pun akan dilapisi lagi dengan hebel untuk menambah kekokohan dan daya tahan suhu.

Sedangkan jika kita berbicara tentang active design seperti panel surya, negara barat sudah mulai proaktif untuk menerapkan panel surya dalam hybrid energi bangunan mereka. Tesla sebagai salah satu contoh perusahaan yang menyediakan dan menggalakkan penerapan solar panel di perumahan.

Sayangnya Indonesia masih kekurangan teknisi yang cukup perihal panel surya, padahal harga per panel sudah jauh lebih terjangkau dibandingkan satu dekade lalu.

Lihat Juga:  Perundungan: Mental Dan Psikologi

Apalagi mengingat tambang nikel terbesar ada di Indonesia, beberapa tahun ke depan diharapkan kita mampu memproduksi jumlah baterai yang cukup untuk kebutuhan domestik dan internasional sehingga harga baterai sendiri dapat lebih terjangkau.

Prospek positif ini tentu saja memberikan kepercayaan diri bagi stakeholder terkait untuk lebih menekankan pentingnya passive dan active design untuk penerapan real estate. Terlebih ada kesenjangan antara keadaan di lapangan saat ini dengan potensi yang dapat kita raih.

Hal pertama yang paling penting agar energi terbarukan dapat diserap dengan merata tentu saja tenaga terampil yang mampu merakit sistem pembangkit rumahan, yang kini bahkan sulit ditemukan bahkan di ibukota provinsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!