NASA Beri Dukungan Awal untuk Satelit Starlink Dekat Bumi

Satelit vLEO Tingkatkan Risiko bagi ISS, NASA Berikan Syarat

Ket foto: Satelit Starlink (Sumber Foto: Pinterest/TechLanes)
Ket foto: Satelit Starlink (Sumber Foto: Pinterest/TechLanes)

Headline, Gema Sumatra – NASA menyetujui SpaceX untuk meluncurkan 400 satelit generasi kedua.

Satelit ini akan berada di orbit rendah (vLEO) di bawah 450 km dari permukaan Bumi, tepat di bawah International Space Station (ISS).

Satelit ini di rancang untuk meningkatkan konektivitas internet global dengan beroperasi lebih dekat ke permukaan Bumi.

Namun, hal ini juga membawa risiko signifikan yang perlu di perhatikan.

Dalam pernyataannya, Administrator NASA Bill Nelson mengatakan, “Kami menghargai inovasi dalam teknologi luar angkasa, tetapi keselamatan harus menjadi prioritas utama. Kami akan terus memantau dan menilai potensi dampak dari operasi ini.”

Ucapan Nelson menegaskan bahwa meskipun ada kemajuan teknologi, perhatian terhadap keselamatan tidak boleh di abaikan.

Lihat Juga:  Kebakaran Pos Bloc Kerugian Rp2 Miliar dan Dampaknya

Orbit rendah menawarkan keunggulan bagi sinyal yang lebih cepat ke Bumi, tetapi tantangan lingkungan dan risiko tabrakan dengan ISS menimbulkan kekhawatiran.

NASA memperingatkan bahwa vLEO dapat menambah potensi insiden di luar angkasa dan menghasilkan pelepasan logam saat satelit terbakar dalam atmosfer.

NASA dan SpaceX kini menilai dampak dari meningkatnya jumlah satelit pada lalu lintas ruang angkasa.

Mereka juga mempertimbangkan protokol keamanan tambahan untuk menjaga keselamatan ISS.

Pakar luar angkasa memperingatkan bahwa pengoperasian satelit di orbit yang sangat rendah bisa memengaruhi keberlanjutan jangka panjang dari kegiatan luar angkasa.

Direktur Layanan Orbital NASA, Dan Hartman, menyatakan, “Kami perlu memastikan bahwa lingkungan luar angkasa tetap dapat digunakan oleh semua pengguna. Ini penting untuk masa depan eksplorasi luar angkasa.”

Lihat Juga:  Hari Kemerdekaan Refleksi 17 Agustus 1945 dan Perjuangan Indonesia

Ucapan Hartman menggambarkan tanggung jawab kolektif yang di miliki oleh semua pemangku kepentingan dalam menjaga lingkungan luar angkasa yang aman.

NASA menegaskan bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan SpaceX untuk memastikan bahwa semua langkah yang di perlukan diambil untuk mengurangi risiko.

Sebagai langkah awal, NASA telah mengusulkan adanya prosedur baru dalam pengelolaan lalu lintas luar angkasa untuk membantu menghindari tabrakan di masa depan.

Dengan meningkatnya jumlah satelit yang di luncurkan ke orbit rendah, kebutuhan untuk pengawasan yang lebih ketat menjadi semakin mendesak.

NASA dan SpaceX berkomitmen untuk beradaptasi dan mengembangkan kebijakan yang mendukung inovasi sambil melindungi kepentingan umum.

Hal ini mencerminkan tantangan yang di hadapi oleh industri luar angkasa dalam menghadapi perkembangan teknologi yang cepat dan meningkatkan risiko yang terkait.

Lihat Juga:  iPhone 16 Terobosan Teknologi Terbaru dari Apple 2024

NASA dan SpaceX berkomitmen untuk mengembangkan teknologi baru yang lebih aman dan efisien.

Mereka bertujuan meminimalkan dampak lingkungan serta risiko keselamatan dalam setiap misi luar angkasa.

Dengan pendekatan proaktif ini, mereka berharap dapat mengedepankan inovasi sambil tetap menjaga keselamatan di ruang angkasa.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *