[PIDIE/ACEH], Kamis, 16 Oktober 2025, WIB — PT Waskita Karya (Persero) Tbk melaporkan progres fisik proyek Bangunan Pengarah (tunnel/saluran suplesi) Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie mencapai 51,84% per Oktober 2025. Nilai kontrak proyek mencapai Rp 677,34 miliar.
Paket pekerjaan terbagi dua: saluran suplesi terbuka, dan paket lanjutan yang mencakup peninggian struktur pelindung serta penyelesaian segmen terowongan. Percepatan dilakukan untuk memastikan bendungan yang berkapasitas tampung sekitar 128 juta m³ dapat berfungsi optimal dalam menyalurkan air irigasi dan mereduksi banjir kawasan.
Manajemen Waskita menyatakan pengerahan alat dan tenaga kerja ditambah untuk mengejar milestone triwulan IV/2025. “Percepatan bangunan pengarah adalah kunci fungsionalisasi Bendungan Rukoh,” ujar perwakilan perseroan.
Bagi petani di Pidie dan sekitarnya, manfaat proyek meliputi ketersediaan air irigasi lebih andal serta pengurangan risiko gagal tanam saat kemarau. Dari sisi kebencanaan, pengaturan debit di musim hujan diharapkan mengurangi frekuensi luapan di hilir.
Sebagai latar, Kementerian PUPR sebelumnya menempatkan Rukoh sebagai salah satu bendungan prioritas dengan manfaat irigasi lebih dari 11.000 hektare dan fungsi pengendalian banjir. Bangunan pengarah menjadi prasyarat utama agar air dari bendungan bisa dialirkan sesuai desain.
Langkah berikutnya, kontraktor menargetkan penyelesaian segmen saluran suplesi prioritas dan uji fungsi bertahap. Masyarakat di sekitar lokasi diminta memperhatikan rambu keselamatan kerja saat melintas area proyek.







