Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

BMKG: Gelombang 1,25–2,5 m di Nias 4–6 Nov

Peringatan dini cuaca maritim; nelayan kecil diminta menunda pelayaran berisiko

Ilustrasi ombak tsunami
Ilustrasi ombak tsunami

GUNUNGSITOLI, SUMATERA UTARA, Selasa, 4 November 2025, WIB — BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Belawan memperingatkan potensi gelombang 1,25–2,5 meter (kategori sedang) di perairan Kepulauan Nias pada 4–6 November 2025. Kondisi ini berpotensi mengganggu pelayaran kapal kecil dan aktivitas tangkap nelayan tradisional di wilayah barat Nias hingga Samudra Hindia barat Nias.

Dalam prakiraan maritim, perairan yang perlu diwaspadai antara lain perairan barat Sumatera Utara, perairan barat Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Batu, dan perairan timur Kepulauan Nias. Dokumen prakiraan jam-jaman BMKG untuk “Perairan Barat Kep. Nias” menunjukkan ketinggian gelombang dominan berada di rentang 2,2–2,9 meter pada 4–6 November, dengan arah angin didominasi barat laut 10–14 knot.

Indah Riandiny Puteri, Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Belawan — ‘Kondisi tersebut berpotensi terjadi mulai 4 hingga 6 November 2025.’ Peringatan ini ditujukan bagi pengguna jasa maritim, nahkoda kapal, serta nelayan agar menyesuaikan rencana pelayaran dengan perkembangan informasi resmi.

Baca Juga:  Bulan Purnama 7 Oktober 2025: Jam Muncul & Tips Aman di Sumatra

Dampaknya bagi warga, terutama nelayan kecil dan pelaku UMKM perikanan, adalah risiko keselamatan di laut, keterlambatan pasokan ikan segar ke pasar, dan potensi penundaan jadwal kapal antarpulau skala kecil. Disarankan menggunakan pelampung keselamatan, memastikan alat komunikasi berfungsi, serta mengutamakan melaut di perairan terlindung bila kecepatan angin meningkat.

Sebagai latar, pada pertengahan Oktober BMKG juga sempat merilis potensi gelombang hingga 4 meter di kawasan barat Nias saat pengaruh sistem cuaca regional meningkat. Pola serupa kerap berulang menjelang pergantian musim, ketika angin baratan menguat di Samudra Hindia barat Sumatra.

Baca Juga:  PSBD VII Batu Bara Dibuka, 10 Etnis Tampil Sebulan

Langkah lanjut, BMKG akan memperbarui prakiraan setiap saat. Nelayan dan operator kapal cepat disarankan memantau rilis BMKG, menyesuaikan bobot muatan, mengecek kondisi mesin dan pompa air, serta mempertimbangkan penundaan keberangkatan jika tinggi gelombang mendekati ambang batas keselamatan. Pemerintah daerah dan syahbandar diharapkan mengintensifkan sosialisasi keselamatan pelayaran di dermaga-dermaga lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *