Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

PSBD VII Batu Bara Dibuka, 10 Etnis Tampil Sebulan

Panggung seni budaya daerah dorong kerukunan dan UMKM

PSBD VII
PSBD VII

[BATU BARA/SUMATERA UTARA], Sabtu, 1 November 2025, 09.50 WIB — Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) VII Kabupaten Batu Bara resmi dibuka di Lapangan Indrasakti, Air Putih, Jumat malam (31/10). Hajatan berlangsung sebulan penuh hingga 30 November 2025, menampilkan ragam seni 10 etnis dan melibatkan pelaku UMKM lokal.

Pembukaan ditandai penekanan tombol sirene oleh Bupati Batu Bara Baharuddin Siagian, disaksikan unsur Forkopimda, camat, tokoh etnis, serta masyarakat. Panitia menyiapkan panggung pertunjukan harian, pawai budaya, wahana permainan rakyat, hingga stan kuliner khas untuk menarik kunjungan warga dan wisatawan.

“PSBD bukan hanya ajang hiburan, tetapi momentum penting memperkokoh identitas kita sebagai masyarakat Batu Bara yang berbudaya. Melalui seni dan budaya, kita menanamkan nilai luhur, mempererat persaudaraan, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap daerah,” ujar Baharuddin Siagian, Bupati Batu Bara dalam sambutan pembukaan.

Baca Juga:  Banjir Medan: 3.181 Rumah Terdampak, BMKG Peringatkan Hujan Lebat Hari Ini

Kepolisian setempat menyebut sekitar 900 pengunjung hadir pada malam pembukaan. Selama sebulan, akan tampil kelompok seni Melayu, Batak Toba, Mandailing, Karo, Minang, Sunda, Banjar, Tionghoa, India Serumpun, hingga Nias—bergiliran sesuai jadwal panitia. Pedagang kecil/UMKM di sekitar lokasi mendapat ruang berjualan untuk menopang perputaran ekonomi lokal.

Bagi warga, gelaran ini menjadi ruang temu lintas-etnis sekaligus destinasi hiburan murah meriah. Dampak langsung diharapkan pada omzet pedagang kaki lima, perajin kuliner, dan penyedia jasa dekorasi serta sewa panggung lokal. Dinas terkait diminta memastikan area tertib, bersih, dan ramah keluarga.

Baca Juga:  Tina Talisa Ditunjuk Gibran sebagai Staf Khusus Wapres

Tradisi PSBD telah lama menjadi ikon kultural Batu Bara dan kabupaten tetangga di pantai timur Sumatra. Edisi tahun ini menekankan kolaborasi lintas komunitas, kurasi penampilan etnis, dan penguatan narasi toleransi. Panitia juga menyiapkan penilaian untuk penampil terbaik dan mengundang sekolah menampilkan karya siswa.

Agenda berikutnya, panitia merilis jadwal tematik per etnis setiap akhir pekan. Pengunjung diimbau datang lebih awal untuk menghindari kemacetan di kawasan Indrasakti dan mematuhi aturan keamanan, termasuk larangan kembang api serta pedagang menggunakan kompor gas tanpa pengawasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *