Penipuan Robot Trading di Aceh Barat, DPRK Minta Pengawasan

Modus MLM dan Investasi Bodong

Ket foto: Penipuan Robot (Sumber Foto: Pinterest/Istrella)
Ket foto: Penipuan Robot (Sumber Foto: Pinterest/Istrella)

Aceh Barat, Gema Sumatra – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat meminta kepolisian setempat untuk memperketat pengawasan terhadap praktik investasi robot trading.

Mereka mengungkapkan keprihatinan atas semakin meluasnya investasi yang di duga merugikan masyarakat.

Sistem investasi ini mulai memakan korban di daerah tersebut, dengan modus yang di nilai merugikan masyarakat yang tergiur dengan janji keuntungan cepat dan besar.

Wakil Ketua DPRK Aceh Barat, Azwir, mengungkapkan bahwa beberapa warga telah melaporkan kasus penipuan terkait robot trading.

Dalam beberapa bulan terakhir, semakin banyak masyarakat yang terjebak dalam sistem investasi ini karena terpesona oleh iming-iming keuntungan yang tinggi dalam waktu singkat.

“Banyak warga yang sudah menjadi korban. Mereka datang dan mengadu kepada kami karena merasa tertipu oleh robot trading,” ujar Azwir dalam keterangannya.

Lihat Juga:  Pelamar PPPK Penuhi Syarat Capai 4.966 Orang di Pidie

Menurut Azwir, salah satu faktor yang membuat masyarakat tertarik adalah janji keuntungan berlipat yang di tawarkan oleh robot trading ini.

Namun, ia menegaskan bahwa pola investasi robot trading ini mencurigakan.

Hingga saat ini, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) belum pernah merilis perusahaan robot trading yang resmi di Indonesia.

“Bappebti sudah memberikan peringatan jelas bahwa belum ada satu pun perusahaan robot trading yang sah beroperasi di Indonesia. Ini sudah seharusnya menjadi sinyal bahaya bagi masyarakat,” tambahnya.

Azwir menyoroti bahwa banyak penipuan robot trading menggunakan sistem Multi-Level Marketing (MLM).

Dalam sistem ini, peserta investasi di haruskan merekrut anggota baru dengan iming-iming bonus tambahan.

Sistem ini memperkuat kecurigaan bahwa investasi tersebut adalah skema bodong yang bertujuan untuk menarik lebih banyak korban.

Lihat Juga:  Satpol PP Aceh Jaya Tangkap 23 Ekor Ternak yang Berkeliaran

“Dari skema MLM yang mereka gunakan saja sudah tidak meyakinkan. Mereka di janjikan bonus jika merekrut anggota baru, namun setelah target anggota tercapai, aplikasi biasanya di tutup,” kata Azwir.

Lebih lanjut, Azwir meminta kepolisian, khususnya Polres Aceh Barat, untuk segera mengambil tindakan dengan melakukan pengawasan yang lebih ketat.

Ia menegaskan bahwa jika pengawasan tidak dilakukan dengan baik, semakin banyak masyarakat yang akan menjadi korban dari praktik penipuan ini.

Pihak berwenang seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah mengeluarkan peringatan mengenai bahaya robot trading.

Dalam beberapa kasus di Indonesia, penipuan semacam ini menyebabkan kerugian besar bagi para korban.

“Kami terus mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap investasi yang tampak terlalu bagus, terutama dari perusahaan tanpa izin,” ujar perwakilan.

Lihat Juga:  Sejarah Kelam Pemberontakan DI/TII di Aceh

Selain itu, Bappebti menegaskan bahwa mereka terus memantau perkembangan kasus-kasus investasi ilegal dan bekerja sama dengan pihak penegak hukum untuk menindak pelanggaran yang terjadi.

Penegakan hukum dan edukasi kepada masyarakat di nilai sebagai langkah penting untuk mengurangi jumlah korban penipuan di masa depan.

Azwir juga mengimbau masyarakat Aceh Barat untuk lebih berhati-hati dan cermat sebelum melakukan investasi, terutama dalam sistem yang menjanjikan keuntungan cepat dan tidak realistis.

“Kami berharap masyarakat tidak mudah tergiur janji palsu. Jangan mudah percaya dengan tawaran keuntungan yang tidak masuk akal. Periksa legalitas perusahaan dan cek ulang dengan otoritas sebelum berinvestasi,” ujarnya.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!