[TARAKAN/KALIMANTAN UTARA], Kamis, 6 November 2025, 18.20 WIB — Gempa bumi tektonik magnitudo 4,8 mengguncang Kota Tarakan dan sekitarnya pada Rabu, 5 November 2025, pukul 17.37 WIB. BMKG melaporkan episenter berada di laut sekitar 24 km tenggara Tarakan dengan kedalaman dangkal ±10 km. Getaran dirasakan skala II–III MMI, tanpa memicu peringatan tsunami. Malam harinya, gempa susulan M2,7 tercatat pukul 22.21 WIB dan juga dirasakan warga.
Sejumlah warga melaporkan guncangan terasa 3–5 detik. Respons cepat dilakukan di fasilitas umum—termasuk evakuasi sementara pasien dan pengunjung dari salah satu rumah sakit daerah—sebelum aktivitas kembali normal.
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan kerusakan berat atau korban jiwa. Otoritas kebencanaan daerah tetap melakukan pengecekan bangunan vital, khususnya yang berpotensi mengalami retakan halus akibat getaran.
Daryono, Direktur Gempa Bumi & Tsunami BMKG — ‘Parameter menunjukkan gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Tarakan. Masyarakat diminta tenang, karena tidak berpotensi tsunami, namun tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.’
Dampak bagi warga meliputi gangguan psikologis sesaat, potensi retak rambut pada bangunan lama, dan penurunan benda gantung/perabot. Untuk kawasan pesisir serta gedung bertingkat menengah, pengelola diminta memeriksa ulang jalur evakuasi, titik kumpul, dan sistem proteksi kebakaran.
Sekolah dan puskesmas disarankan mengadakan simulasi evakuasi singkat dalam beberapa hari ke depan sebagai penguatan kesiapsiagaan.
Secara tektonik, wilayah Tarakan–Sebatik dipengaruhi struktur sesar lokal yang dapat memicu gempa bumi dangkal dengan guncangan terasa namun umumnya tidak destruktif.
Rekaman 5 November juga menunjukkan respons cepat dari BMKG Tarakan dan BMKG Balikpapan yang menginformasikan parameter gempa utama dan susulannya dalam hitungan menit. Pola aktivitas ini menegaskan pentingnya bangunan tahan gempa dan literasi evakuasi di wilayah pesisir Kalimantan Utara.
Langkah lanjut/imbauan: (1) Periksa kondisi rumah—khususnya kolom, balok, dan dinding—bila terdengar bunyi retak; (2) Hindari menyebar kabar tanpa rujukan resmi; (3) Siapkan tas siaga (dokumen, obat, senter, powerbank); (4) Amankan benda tinggi/berat agar tidak mudah roboh; (5) Ikuti informasi BMKG dan BPBD setempat; (6) Pengelola gedung lakukan inspeksi pascagempa sebelum beroperasi penuh.







