MUARO JAMBI, JAMBI, Selasa, 4 November 2025, WIB — Ruas Tempino–Simpang Ness pada Jalan Tol Betung–Tempino–Jambi (sering disebut Seksi 4 dalam sejumlah publikasi) dipastikan siap beroperasi setelah melalui Uji Laik Fungsi (ULF) 6–8 Agustus 2025 dan meraih Sertifikat Laik Fungsi dan Operasi (SLF/SLFO) dengan predikat bintang lima pada 22 Agustus 2025. Pengelola mengoperasikan segmen sepanjang ±18,49 km ini tanpa tarif mulai Minggu, 14 September 2025 pukul 07.00 WIB untuk mendukung kelancaran arus kendaraan di sekitar Tempino.
Secara teknis, ruas ini memiliki 2 lajur per arah dengan bahu dalam–luar, sistem drainase modern, fasilitas darurat seperti pos pemantauan, PJU, dan CCTV, serta rambu keselamatan yang disesuaikan standar operasi JTTS.
Peresmian pengoperasian tanpa tarif di tahap awal menyusul terbitnya keputusan menteri tentang penetapan pengoperasian segmen dimaksud. Dalam keterangan perusahaan, pengelola menegaskan ruas tersebut “secara substansi sudah siap beroperasi” dan tinggal menunggu pengaturan tarif pada periode berikutnya.
Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya — ‘Ruas Tempino–Simpang Ness secara substansi siap beroperasi; tahap berikutnya penetapan pengoperasian dan pengaturan tarif.’ Pernyataan ini mempertegas bahwa aspek teknis dan administrasi sudah terpenuhi, sehingga layanan kepada masyarakat dapat dimulai sembari menunggu penetapan tarif resmi.
Bagi warga, pembukaan segmen ini memperlancar mobilitas harian dari Tempino ke simpang Ness dan sebaliknya, memangkas kemacetan di jalan arteri sekitar.
Untuk perjalanan antarkota, dampak penuh akan dirasakan setelah koridor Betung–Jambi tersambung bertahap—waktu tempuh Jambi–Betung diproyeksikan turun dari lebih 4 jam menjadi sekitar 2 jam ketika ruas-ruas lainnya beroperasi menyeluruh. Pelaku logistik skala UMKM hingga operator truk juga diuntungkan dengan kepastian waktu tempuh yang lebih baik.
Sebagai latar, ruas Tempino–Simpang Ness di sejumlah dokumen resmi juga disebut sebagai “Seksi 3: Segmen Tempino–Simpang Ness”. Perbedaan penomoran di media lokal yang menyebut “Seksi 4” merujuk pada paket konstruksi internal. Redaksi menggunakan istilah “Seksi 4” di judul mengikuti persepsi publik lokal, dengan penjelasan teknis ini di isi agar akurat dan konsisten.
Tahap selanjutnya, pemerintah akan menetapkan tarif tol setelah masa pengenalan layanan. Pengguna jalan diimbau tetap melakukan tapping uang elektronik di gardu meski nol rupiah, mematuhi batas kecepatan, dan memastikan kondisi kendaraan prima.
Pemerintah daerah diharapkan memanfaatkan momentum ini dengan menguatkan rest area UMKM, penataan angkutan barang, serta edukasi keselamatan berkendara di akses masuk–keluar tol.







