Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Aktivitas Gunung Marapi: Status Waspada, Radius 3 Km

PVMBG imbau warga tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari Kawah Verbeek

Gunung merapi
Gunung merapi

[AGAM/SUMATERA BARAT], Kamis, 6 November 2025, 13.10 WIB — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mempertahankan tingkat aktivitas Gunung Marapi pada Level II (Waspada) setelah rangkaian erupsi singkat pada Senin–Selasa, 3–4 November 2025. Aparat kebencanaan daerah diminta meningkatkan kesiapsiagaan, sementara warga di sekitar lereng Marapi (Kabupaten Agam dan Tanah Datar) diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif.

Laporan pengamat gunung api menyebut erupsi pada 3 November berdurasi puluhan detik dengan kolom abu berwarna kelabu. Sehari kemudian, 4 November, Marapi kembali erupsi pada dini hari.

Sejak pertengahan tahun, Marapi menunjukkan letusan sporadis dengan kolom abu bervariasi ratusan hingga lebih dari seribu meter, namun belum ada perubahan tingkat aktivitas dari Level II. Radius bahaya 3 km tetap diberlakukan sebagai batas aman dasar.

Baca Juga:  Liburan Seru ke Bukittinggi untuk Menikmati Wisata Alam dan Sejarah

PVMBG — ‘Masyarakat, pendaki, dan pelaku wisata agar tidak memasuki zona berbahaya radius 3 km dari kawah aktif. Waspadai potensi hujan abu di sekitar puncak dan aliran lahar saat hujan lebat di hulu sungai-sungai yang berhulu di Marapi.’

Dampak bagi warga mencakup gangguan pernapasan ringan saat hujan abu, jarak pandang menurun untuk pengendara, dan potensi kontaminasi air penampungan terbuka.

Baca Juga:  Solok Selatan Perkuat Edukasi Mitigasi Gempa di Sekolah

Sekolah, puskesmas, dan pelaku usaha kecil di Nagari sekitar diminta menyiapkan masker, kacamata pelindung, serta menutup sumber air terbuka. Operator wisata alam disarankan mengalihkan rute dari zona puncak ke destinasi alternatif di radius aman, dan menginformasikan kepastian pembatalan kepada pengunjung.

Riwayat 2025 menunjukkan Marapi beberapa kali erupsi pada Juni–September dan Agustus dengan kolom abu hingga ±1,6 km di atas puncak. Sepanjang periode itu, PVMBG konsisten menjaga status Level II dan larangan aktivitas dalam radius 3 km.

Baca Juga:  Padang: Wawako Resmikan Gedung Baru PT KRIS

Pola ini menandakan aktivitas masih fluktuatif, dengan fase erupsi pendek yang dapat berulang. Koordinasi BPBD, TNI/Polri, dan nagari setempat diperlukan untuk patroli terpadu di jalur pendakian nonresmi.

Langkah lanjut/imbauan: (1) Ikuti informasi resmi PVMBG/BPBD; (2) Siapkan masker sekali pakai untuk keluarga; (3) Tutup bak/penampungan air saat ada hujan abu; (4) Hindari berhenti lama di lembah/sungai berhulu di Marapi ketika hujan; (5) Pelaku wisata menunda pendakian hingga ada pemberitahuan aman; (6) Sekolah menyiapkan pembelajaran luring/daring alternatif bila paparan abu meningkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *