JAKARTA/LOS ANGELES, Minggu, 12 Oktober 2025, WIB — Aktris peraih Oscar Diane Keaton wafat di California pada Sabtu (11/10) waktu setempat dalam usia 79 tahun. Kabar duka ini dilaporkan sejumlah media arus utama Amerika Serikat dengan mengutip pernyataan sumber keluarga/pendamping produksi. Penyebab kematian belum diumumkan [Menunggu verifikasi]. Keaton dikenal luas lewat “Annie Hall” (1977) yang mengantarkannya meraih Aktris Terbaik serta perannya sebagai Kay Adams di trilogi “The Godfather”.
Laporan awal menyebut petugas pemadam dan medis Los Angeles menerima panggilan darurat di kawasan Brentwood pada Sabtu pagi, kemudian mengevakuasi seorang pasien ke rumah sakit [Menunggu verifikasi detail]. Sejumlah rekan seprofesi—dari Bette Midler hingga Jane Fonda—menyampaikan belasungkawa dan menyebut Keaton sebagai “original” yang pengaruhnya melampaui generasi. Di dunia mode, gaya khasnya—kemeja putih, rompi, turtleneck, dasi, sabuk besar, dan topi bertepi lebar—menjadi penanda visual yang melekat sepanjang kariernya.
Keaton lahir dengan nama Diane Hall di Los Angeles pada 5 Januari 1946. Ia mengadopsi nama keluarga ibunya, Keaton, saat memulai karier panggung, termasuk di musikal “Hair”, sebelum menembus layar lebar lewat “The Godfather” (1972). Puncak popularitas datang melalui kolaborasi dengan Woody Allen pada 1970-an, terutama “Annie Hall” yang mendefinisikan arus komedi romantis modern. Sepanjang lima dekade, Keaton mengukuhkan reputasi sebagai talenta serbabisa: nominasi Oscar berulang diraihnya melalui “Reds” (1981), “Marvin’s Room” (1996), dan “Something’s Gotta Give” (2003).
“Diane Keaton adalah talenta yang benar-benar orisinal—menghangatkan, cerdas, dan berani,” ujar Bette Midler, aktris, dalam unggahan belasungkawa yang mewakili duka kolektif sineas Amerika. Di layar, Keaton sama meyakinkannya memainkan drama sejarah (“Reds”), komedi dewasa (“Something’s Gotta Give”), hingga ensemble komedi seperti “The First Wives Club” dan “Book Club”. Pada 2017, American Film Institute (AFI) menganugerahkan AFI Life Achievement Award atas kontribusinya terhadap perfilman.
Di luar akting, Keaton berkarya sebagai sutradara, produser, penulis memoar, dan fotografer. Ia juga aktif mengampanyekan perawatan kulit setelah pernah berjuang melawan kanker kulit di masa lalu. Meski sempat menjalin hubungan dengan sejumlah bintang besar, Keaton tak pernah menikah dan kemudian mengadopsi dua anak: Dexter dan Duke. Mereka disebut pihak keluarga yang dimintakan ruang privasi dalam masa berduka.
Bagi penonton Indonesia—terutama komunitas pecinta film di Sumatra—warisan Keaton mudah dijelajahi ulang melalui katalog klasik dan judul-judul populer yang kerap diputar ulang di saluran film dan layanan video berlisensi. Film-filmnya, dari “The Godfather” hingga “Something’s Gotta Give”, bukan hanya tontonan; ia membentuk standar permainan karakter perempuan dewasa yang cerdas, rapuh, namun berdaya, sekaligus meruntuhkan batas antara komedi dan drama.
Langkah lanjut redaksi: menunggu pernyataan resmi keluarga atau manajemen mengenai penyebab kematian, rencana penghormatan, serta detail pemakaman. Komunitas sinefil lokal disarankan memanfaatkan pemutaran tematik/klub film untuk merayakan karya mendiang secara tertib, serta mengangkat diskusi soal transformasi peran perempuan dalam sinema arus utama yang turut dipeloporinya.







