Kapal induk Amerika USS Nimitz terlihat melintasi perairan Aceh. Disinyalir kapal induk ini merupakan tambahan armada yang berangkat dari Amerika Serikat menuju Timur Tengah. Bagaimana kelanjutan ketegangan Israel vs Iran? Simak video berikut.
Pada pembukaan UUD 1945 berbunyi:
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Indonesia sebagai negara berdaulat juga memiliki cita-cita untuk ikut serta dalam perdamaian dunia dengan azas kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pertanyaan penting kepada diri kita sebagai warga negara Indonesia, hingga sebagai warga negara internasional, dimana menjunjung tinggi kesetaraan hak namun juga keadilan bagi seluruh pihak.
Dalam hal ini, penting kiranya untuk meredakan tensi namun dalam satu pihak menyayangkan Amerika yang selalu ikut campur dalam urusan pihak-pihak lain yang sedang bertikai.
Campur tangan yang dilakukan pun bukan untuk perdamaian, namun bentuk dukungan pada satu pihak, yang merugikan pihak tersebut.
Pertanyaannya, apakah Iran benar-benar memiliki fasilitas nuklir dan bahkan berencana untuk kesiapan bom nuklir? Simak video berikut:
Dalam pernyataan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi di Istanbul pada Minggu, 22 Juni 2025 kemarin, Iran berdalih bahwa mereka tidak mengarah untuk menghasilkan bom nuklir.
Jika kita melihat kembali serangan pertama yang diluncurkan Israel kepada Iran karena tuduhan terhadap bom nuklir Iran, dan serangan balasan Iran kepada Israel sebagai bentuk pembalasan. Hingga diikuti oleh serangan Amerika Serikat kepada Iran juga karena tuduhan bom nuklir Iran.
Tuduhan-tuduhan ini seharusnya dibuktikan dengan data. Jika kita lihat Israel dan Amerika Serikat yang suka menggunakan propaganda untuk memantik dukungan internasional, kita harusnya belajar dari kasus Iraq.
Saat bom pemusnah massal yang dituduhkan ke Iraq dan berujung pada tidak ditemukannya tuduhan tersebut, jutaan rakyat sipil dan militer hilang nyawa karena agresi militer Amerika Serikat pada 2003.
Dampak dari ketegangan Israel vs Iran semakin menjadi-jadi dan harusnya kita dapat berperan dalam perdamaian dunia dengan memberikan dukungan atau suara dalam perdamaian antara keduanya.