Nasional, Gema Sumatra – Empat orang tewas dalam sebuah kecelakaan tragis di jalur rel kereta api di Kampung Daringo, Karawang, pada Minggu (22/9/2024).
Kecelakaan terjadi saat mereka sedang beraktivitas di sekitar rel.
Kereta Fajar Utama Solo yang melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta menabrak keluarga tersebut, termasuk dua anak kecil berusia 7 dan 9 tahun.
Meskipun masinis kereta sudah membunyikan peringatan berkali-kali, korban tidak sempat menghindar.
Ted Alfarizi, bocah berusia 7 tahun, terseret oleh kereta hingga ke Patokbeusi, Subang, menambah pilu tragedi ini.
Saksi mata melaporkan bahwa korban baru saja selesai berolahraga dan tanpa sadar masih berada di rel saat kereta melintas.
Kecepatan tinggi kereta membuat mereka tidak sempat menyelamatkan diri, mengakibatkan seluruh korban tewas di tempat karena luka berat.
Para korban terdiri dari dua anak kecil dan dua orang dewasa.
Salah satu di antara korban dewasa adalah seorang ibu yang di duga sedang berinteraksi dengan anaknya di sekitar rel saat insiden terjadi.
Rokhmad Makin Zainul, Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, mengungkapkan bahwa kereta mengeluarkan suara peringatan berulang kali.
Suara peringatan dari kereta terdengar sebelum kecelakaan terjadi, kata Rokhmad Makin Zainul.
Namun, korban tetap berada di jalur kereta sehingga kecelakaan tidak dapat di hindarkan.
Pihak PT KAI kembali mengingatkan masyarakat bahwa jalur rel kereta api bukanlah tempat untuk aktivitas apapun, termasuk bermain atau berjalan kaki.
Mereka juga mengimbau agar masyarakat selalu menjaga jarak aman dari rel dan berhati-hati saat berada di dekatnya.
Tragedi ini menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap aturan yang melarang aktivitas di sekitar rel kereta.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, pelanggar bisa di kenai hukuman penjara hingga 3 bulan atau denda maksimal Rp 15 juta.
PT KAI menekankan bahwa rel kereta api adalah zona terlarang dan berbahaya, bukan area untuk bersantai atau bermain.
Meskipun kesadaran akan bahaya ini sudah sering di sosialisasikan, insiden serupa masih terus terjadi, mengakibatkan korban jiwa yang seharusnya bisa di hindari.
Kasus kecelakaan di rel kereta api, terutama yang melibatkan anak-anak, seringkali mengundang keprihatinan.
Masyarakat sering bermain di dekat rel kereta api, meskipun ada rambu keselamatan.
Lokasi rel kereta api menjadi area aktivitas meski dekat pemukiman.
Tragedi ini seharusnya mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga jarak dari rel kereta.
Penting bagi semua orang untuk mematuhi aturan demi keselamatan.
Penyelidikan awal menunjukkan kelalaian menjadi penyebab utama kecelakaan.
Pihak berwenang terus mengumpulkan bukti untuk memastikan detil kejadian.
Semua korban di nyatakan meninggal di lokasi kejadian akibat luka parah yang mereka derita.
Jenazah korban telah di evakuasi dan keluarga telah di beri tahu mengenai insiden yang menimpa mereka.
Dengan kejadian ini, diharapkan masyarakat lebih waspada dan memahami betapa pentingnya keselamatan di sekitar area berbahaya seperti rel kereta api.
PT KAI berkomitmen untuk terus melakukan kampanye keselamatan.
Mereka ingin meningkatkan kesadaran publik tentang risiko di dekat jalur kereta api.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.