Siswi SMK Tersesat 3 Hari di Gunung Slamet

Pendaki Tersesat di Gunung Slamet

Ket foto: Pendaki Tersesat, Ilustrasi/Gemasumatra
Ket foto: Pendaki Tersesat, Ilustrasi/Gemasumatra

Nasional, Gema Sumatra – Gunung Slamet, yang terletak di Jawa Tengah, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah seorang siswi SMK bernama Vio mengalami pengalaman menegangkan.

Vio tersesat di gunung tersebut selama tiga hari saat mendaki bersama dua temannya.

Pada tanggal 5 Oktober 2024, mereka memulai pendakian, namun cuaca buruk memisahkan mereka.

Dalam kondisi terasing dan menghadapi tantangan alam yang ekstrem, Vio hanya memiliki tiga potong roti sebagai bekal makanan.

Selama tiga hari di hutan, Vio berjuang untuk bertahan hidup dengan mengandalkan ketahanan fisik dan mentalnya.

Ia tidak hanya menghadapi rasa lapar, tetapi juga cuaca yang tidak menentu, yang membuat situasi semakin sulit.

Lihat Juga:  Supir Taksi Dibegal di Surabaya, Pelaku Ditangkap Warga

Meskipun dalam keadaan tertekan, Vio tetap berusaha menjaga semangat dan harapan untuk bisa di temukan oleh tim pencari.

Pihak Basarnas dan relawan setempat melakukan pencarian intensif dan berusaha menemukan Vio secepat mungkin.

Mereka menyusuri jalur-jalur pendakian yang kemungkinan di lalui oleh Vio.

Akhirnya, pada tanggal 8 Oktober 2024, tim pencari menemukan Vio dalam keadaan lemah tetapi selamat.

Meskipun ia tidak mengalami luka fisik yang serius, pengalaman tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi Vio dan keluarganya.

Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga mengenai pentingnya persiapan dan keselamatan saat mendaki gunung.

Vio kini menyadari bahwa melakukan pendakian tanpa perbekalan yang cukup dan informasi mengenai cuaca bisa sangat berbahaya.

Lihat Juga:  Kapolda Sulsel Terjerat Dugaan Intimidasi Wartawan

Pihak Basarnas juga menyampaikan imbauan kepada para pendaki agar selalu memperhatikan keselamatan.

Mereka mengingatkan agar pendaki tidak mendaki sendirian dan selalu mempersiapkan perbekalan yang memadai.

Selain itu, kondisi cuaca harus di perhatikan agar tidak mengganggu kegiatan pendakian.

Hal ini penting agar kasus serupa tidak terulang di kemudian hari.

Keselamatan menjadi prioritas utama, terutama di area pegunungan yang memiliki medan sulit dan cuaca yang bisa berubah dengan cepat.

Kisah Vio mencerminkan banyak tantangan yang di hadapi oleh pendaki gunung, serta pentingnya edukasi mengenai keselamatan di alam bebas.

Dengan semakin banyaknya kasus tersesat saat mendaki, di harapkan para pendaki dapat lebih berhati-hati.

Lihat Juga:  Dewan Gereja Papua Tolak Program Transmigrasi ke Papua

Mereka juga perlu mematuhi prosedur keselamatan yang ada.

Kesadaran akan keselamatan saat mendaki dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kejadian tragis di masa depan.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *